Para pengawal lalu disuruh memeriksa, di mana ketiga anak panah itu jatuh. Anak panah Putri Sulung jatuh di rumah besar milik putra penasihat raja. Anak panah Putri Tengah jatuh di rumah milik putra dari bangsawan kaya.
Ketika menemukan anak panah Putri Bungsu, betapa terkejutnya mereka semua. Ternyata, anak panah Putri Bungsu jatuh di pondok seorang penebang kayu.
"Itu tidak masuk hitungan," seru Raja tidak rela, setelah mendengar laporan pengawalnya.
Raja lalu meminta Putri Bungsu menembakkan anak panah kedua dan ketiga. Pengawal lalu disuruh memeriksa lagi, di mana anak panah kedua dan ketiga itu jatuh.
Anehnya, kedua anak panah itu ternyata jatuh di tempat yang sama, di pondok si penebang kayu. Raja sangat murka pada Putri Bungsu.
“Kamu anak gadis yang tidak sabaran. Kamu melangkahi hak kedua kakakmu untuk memanah lebih dulu. Alam semesta pasti marah padamu! Sekarang, mau tidak mau, kau harus menjadi istri penebang kayu itu!”
Baca Juga : Cepat Lapar Ketika Hujan Turun? Ternyata Ini Penyebabnya
Putri Bungsu sangat sedih mendengar kemarahan ayahnya. Namun, ia pun menerima nasibnya, menikah dengan si penebang kayu dan tinggal di pondoknya yang sederhana.
Waktu pun berlalu. Putri Bungsu mendapat seorang bayi perempuan yang cantik. Putri Bungsu gembira bercampur sedih.
“Kasihan kau, Nak.. Kau harus lahir di rumah gubuk kecil begini,” tangis Putri Bungsu sambil meletakkan bayinya di kamar yang lembab dan suram.
Putri Bungsu tak tahu, di saat itu, ada tiga peri cantik yang menyusup masuk lewat dinding gubuk. Mereka berdiri di samping ranjang bayi itu dan menatap si bayi yang sangat cantik. Ketiga peri itu lalu memberikan berkat pada bayi itu.
Kata peri pertama berkata, "Kau akan disebut si Mawar Cantik karena kau akan tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Saat menangis, bukan air mata yang menetes dari matamu, melainkan mutiara-mutiara indah.”
Peri kedua lalu menambahkan, “Dan setiap kali kau tersenyum, akan keluar mawar-mawar mekar.”
Peri ketiga juga memberinya berkata, "Di mana pun kakimu berpijak, akan tumbuh rumput-rumput hijau segar...”
Ketiga peri itu lalu menghilang.
Baca Juga : Kebun Binatang di Australia Buat Kolam Renang Khusus Reptil, untuk Apa?
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR