Maka tanpa ragu, Dayang Sepuh bersedia menukarkan kalung bermata rubi dengan setangkai mawar itu.
Sang pemburu sangat gembira membawa hadiah cantik untuk Mawar Cantik. Mawar Cantik pun bahagia ketika memakai kalung pemberian Pangeran Rubi itu. Ia tampak semakin cantik memakai perhiasan itu.
Mawar Cantik tersenyum dan berjalan keluar dari rumahnya. Tempat yang sangat tandus di sekitar tempat itu, berubah menjadi sangat hijau. Karena selalu tersenyum, bunga-bunga mawar tumbuh dan bermekaran di padang rumput sekitar rumah suami istri pemburu.
Kabar tentang keindahan padang rumput dengan mawar-mawar indah itu tersebar sampai ke istana Pangeran Rubi. Perasaan Pangeran Rubi kembali gelisah. Pada malam hari, di saat ia tidur, ia kembali bermimpi bertemu Mawar Cantik.
Gadis cantik itu berkata, "Pangeran Rubi, mempelaimu menanti di padang rumput yang berhiaskan mawar-mawar merah. Aku sudah memakai kalung dan cincin rubi milikmu..”
Baca Juga : Kisah Asal Mula Keju, Olahan Susu yang Ditemukan Tanpa Sengaja
Ketika terbangun esok harinya, Pangeran Rubi segera memacu kudanya ke padang rumput itu. Di sana, ia terkejut melihat Mawar Cantik sedang berdiri menantinya.
Kalung dan cincin rubi yang Mawar Cantik kenakan membuatnya tampak semakin cantik bercahaya. Mereka berdua sangat terharu dan gembira. Pangeran Rubi segera membawa Mawar Cantik ke istananya.
Dayang Sepuh, sang pelayan yang tidak setia, segera ditangkap dan dipenjara. Mawar Cantik meminta Ratu Safira memaafkan Delima dan tidak memenjarakannya.
Pesta penikahan Pangeran Rubi dan Mawar Cantik lalu dirayakan dengan meriah. Ayah ibu kandungnya, ayah ibu angkatnya, semua hadir di hari bahagia Mawar Cantik. Diam-diam, tiga peri pemberi berkat juga hadir di pesta itu.
Baca Juga : Suka Memotret? Yuk, Berkreasi Membuat Mainan Kamera dari Plastisin!
Lihat juga video ini, ya.
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR