Nantinya, barcode yang dipasang pada setiap barang yang dijual di supermarket akan menyimpan informasi seperti sifat produk, perusahaan yang membuat produk tersebut, hingga harga barang.
Informasi pada barang-barang tadi akan muncul saat dilakukan scan atau pindai pada barcode dengan menggunakan sinar laser khusus.
Setelah dilakukan penyesuaian pada perusahan dan pabrik pembuat barang-barang yang dijual di toko seperti supermarket, akhirnya barcode berbentuk batang mulai digunakan pada tahun 1974.
Sebungkus permen karet menjadi barang pertama yang dijual dengan menggunakan barcode batang di supermarket Mash yang terletak di Troy, Ohio, Amerika Serikat.
Baca Juga : 7 Sejarah Perayaan Ulang Tahun, Ada Sejarah Tiup Lilin Juga, lo!
Permen karet menjadi barang yang dibeli oleh Clyde Dawson, kepala penelitian dan pengembangan Supermarket Mash, bukan tanpa alasan, teman-teman.
Pak Dawson menganggap barcode tidak dapat dicetak di barang sekecil sebungkus permen karet, tapi ternyata perusahaan permen karet tersebut bisa mewujudkannya, lo.
Pada tahun 1984, sebanyak 33 persen toko dan supermarket barang-barangnya sudah dilengkapi dengan barcode.
Kalau sekarang, coba teman-teman perhatikan barang-barang yang ada di toko, pasti semuanya sudah menggunakan barcode, kan?
Source | : | Smithsonianmag.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR