Bobo.id - Siapa yang di sini suka sekali tersenyum?
Jika seseorang meminta kita untuk mengaitkan emosi dengan tindakan tersenyum, kita mungkin akan menjawab "kebahagiaan" tanpa banyak berpikir.
Baca Juga : Ternyata Ini Alasan Orang Zaman Dulu Tidak Tersenyum Saat Difoto
Ternyata tersenyum tidak selalu menunjukkan bahwa seseorang bahagia dan sebaliknya bahagia tidak selalu memerlukan senyuman, lo.
Kesulitan menghubungkan tindakan dengan emosi tertentu menjadi lebih jelas ketika kita memeriksa senyum dalam kaitannya dengan ekspresi wajah lainnya.
Baca Juga : Dari Monster Laut Sampai Angpau, Ini Legenda Tradisi Tahun Baru Imlek!
Kerutan, misalnya, biasanya disertai dengan rangkaian emosi yang sama persis di semua budaya yaitu, ketidaksenangan, konsentrasi, kemarahan, dan jijik.
Mengapa kita tersenyum, ya? Kita cari tahu, yuk!
Baca Juga : Suhu di Amerika Capai 52 Derajat Celcius, Air Terjun Niagara Membeku!
Senyum, di sisi lain, dapat mewakili segalanya mulai dari kecemasan dan ketakutan hingga kepuasan dan kegembiraan.
Menurut Dr. Nakia Gordon, asisten profesor ahli psikologi dan emosi di Universitas Marquette, bahkan ilmu saraf tidak dapat menyelesaikan asal senyum itu.
Sementara neuroimaging data (gambar otak ketika sedang aktif) memberi tahu kita bagaimana ekspresi emosional dirasakan, itu tidak memberi tahu kita mengapa kita tersenyum.
Baca Juga : Benarkah Unta Berasal dari Wilayah Arktik di Amerika? #AkuBacaAkuTahu
Beberapa ahli berpendapat bahwa jawabannya terletak pada psikologi evolusioner, yaitu cabang psikologi yang berupaya memahami setiap aspek perilaku manusia sebagai hasil dari percobaan yang luas.
Menurut seorang psikolog evolusi, senyuman adalah alat sosial yang digunakan untuk mencapai serangkaian tujuan yang sangat khusus.
Seorang kontemporer yang berspesialisasi dalam neurologi, Guillaume-Benjamin Duchenne juga melakukan penelitian pada senyum.
Baca Juga : Berkenalan dengan Pengarang Buku Anak-Anak Cloudy With A Chance of Meatballs #AkuBacaAkuTahu
Duchenne melakukan eksperimen di mana dia akan menyetrum otot tunggal pada wajah dengan listrik dan kemudian melihat perubahannya.
Duchenne menemukan bahwa ada perbedaan utama dalam sebuah senyuman, yaitu antara senyum yang datang dari jiwa, senyum yang tidak disengaja, dan senyum yang kita lakukan dengan sengaja.
Baca Juga : Seperti Porg di Film Star Wars, Kucing Ini Punya Mata yang Besar!
Berkat penelitian Duchenne, para ilmuwan yang mempelajari ekspresi wajah sekarang membedakan antara senyum-senyum yang dijelaskan oleh Duchenne.
Meskipun teori tentang senyum mungkin tetap membuat kita tidak paham. Ada penelitian modern yang dapat membantu dalam menggunakan ekspresi untuk keuntungan kita, lo.
Baca Juga : Berapa Banyak Air yang Bisa Kita Minum Setelah Makan?
Misalnya, semua orang tahu bahwa keadaan pikiran memengaruhi ekspresi, hanya sedikit yang tahu bahwa ekspresi juga memengaruhi kondisi pikiran.
Sebenarnya, tersenyum dapat membuat kita merasa lebih bahagia. Penelitian menunjukkan bahwa otak kita menerima umpan balik dari otot kita dan juga organ internal lainnya untuk membantu membedakan apa yang kita rasakan.
Baca Juga : Hujan Turun Disertai Petir, Ini Dia 7 Tips Menghindari Petir
Jadi, senyum tidak hanya mewakili dan mengomunikasikan perasaan kita kepada orang lain, mereka juga membantu kita mengalami perasaan itu dengan lebih kuat.
Dalam beberapa kondisi, tersenyum bahkan dapat membantu kita mengatur perasaan kita, lo.
Jangan lupa untuk selalu tersenyum, ya, teman-teman!
Baca Juga : Hewan Apa Saja yang Terkena Dampak Sampah Plastik di Lautan?
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR