Trapeze adalah seni pertunjukan di mana orang-orang bergelantungan di tongkat horisontal yang digantungkan di langit-langit.
Trapeze dilakukan dengan cara berayun, terbang, atau berpindah dari satu tongkat ke tongkat lainnya dan dapat dilakukan secara sendirian, ganda, maupun berkelompok.
Nissen yang melihat pertunjukan tersebut bertanya-tanya, apakah saat seniman trapeze jatuh ke jaring di bawahnya, mereka akan memantul ke atas atau jatuh begitu saja.
Menurut Nissen, pertunjukan tersebut akan lebih hebat lagi jika para seniman trapeze yang jatuh ke jaring bisa memantul dan melakukan lebih banyak trik atau aksi.
Baca Juga : Kenali Tipe Kepribadianmu dari Buku yang Kamu Baca #akubacaakutahu
Hal inilah yang kemudian membuat Nissen menciptakan peralatan yang disebut sebagai bouncing rig atau rig memantul.
Rig ini dibuat oleh Nissen menggunakan kain berbahaan kanvas yang diikat ke rangka baja persegi panjang.
Tahun 1934, Nissen bersama dengan larry Griswold, pelatih senam di tempatnya berkuliah, yaitu University of Iowa mengembangkan rig memantul uatan Nissen agar bisa menghasilkan pantulan lebih banyak.
Baca Juga : Apakah Ketombe Menular dan Apa Penyebab Munculnya Ketombe?
Untuk menghasilkan pantulan yang lebih banyak, mereka kemudian mengikatkan kanvas ke rangka yang sudah dilengkapi pegas atau per.
Nissen dan Griswold mulai memproduksi trampolin pada tahun 1942 dan setelah itu trampolin banyak digunakan untuk sirkus dan berbagai pelatihan pilot, navigator, hingga astronaut.
Source | : | countryliving.com,Independent,mocomi.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR