Bobo.id - Siapa yang pagi ini sarapan dengan bubur ayam? Bubur ayam memang menjadi menu sarapan yang banyak digemari.
Selain bubur ayam, ada juga berbagai jenis bubur lainnya dari beberapa daerah di Indonesia, misalnya bubur Manado yang biasa disebut Tinutuan.
Ada juga bubur Ase yang merupakan bubur yang biasa dimakan oleh masyarakat Betawi, yang disiram dengan kuah semu berwarna hitam
Selain disiram dengan kuah, bubur Ase juga dilengkapi dengan tauge, kacang kedelai, dan kerupuk merah.
Baca Juga : 3 Menu Sarapan Khas Indonesia, Kamu Sering Makan yang Mana?
O iya, apakah teman-teman tahu bahan utama untuk membuat bubur?
Benar sekali, bubur memang dibuat dengan bahan utama beras yang dimasak dengan menggunakan air yang banyak dalam waktu lama.
Apakah teman-teman pernah merasakan setelah sarapan dengan menu bubur ayam, perut akan terasa lebih cepat lapar dibandingkan saat sarapan dengan menu nasi seperti nasi goreng atau nasi uduk?
Wah, apa sebabnya, ya? Padahal nasi goreng dan bubur terbuat dari bahan yang sama, yaitu beras.
Makan Bubur Akan Terasa Cepat Lapar
Ternyata bukan hanya teman-teman saja, kok, yang merasa akan cepat lapar jika sarapan dengan menu bubur ayam.
Bubur ayam yang dimakan saat sarapan memang tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama, nih, teman-teman.
Hal ini disebabkan karena bubur tidak begitu kaya akan vitamin, protein, mineral, dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas sampai siang hari.
Baca Juga : Ini Dia Beberapa Fakta Unik Tentang Rasa, Sudahkah Kamu Tahu?
Selain itu, proses pemasakan bubur yang lama dan dengan menggunakan banyak air juga berpengaruh pada tekstur bubur yang sangat lembut dan kental.
Proses Pemasakan Bubur Berpengaruh, lo
Proses pemasakan bubur berbeda dengan nasi yang biasa teman-teman makan, lo.
Untuk menghasilkan nasi, air yang digunakan tidak terlalu banyak, sehingga beras hanya menjadi lunak tetapi tidak hancur.
Sedangkan saat memasak bubur, digunakan air yang lebih banyak sehingga membuat beras hancur dan inilah yang membuat bubur menjadi bertekstur lembut dan kental.
Beras memiliki berbagai kandungan, seperti vitamin, mineral, protein dan serat, tapi proses pemasakan yang lama mengubah kandungan dalam beras.
Berbagai kandungan dalam beras kemudian berubah menjadi pati yang memiliki kandungan utama berupa glukosa dan karbohidrat.
Baca Juga : Mengapa Kita Harus Memotong Rambut secara Rutin? #AkuBacaAkuTahu
Selain itu, proses pemasakan yang lama akan membuat indeks glikemik dalam bubur menjadi tinggi, lo, teman-teman.
Indeks glikemik ini adalah angka yang menunjukkan seberapa cepat kadar gula dalam tubuh kita naik.
Nah, semakin tinggi angka indeks glikemik, maka semakin cepat juga kadar gula darah dalam tubuh naik.
Karena bubur memiliki indeks glikemik yang tinggi, maka bubur akan lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.
Hal inilah yang menyebabkan perut kita menjadi lebih cepat lapar jika sarapan dengan menu bubur ayam.
Agar perut kita bisa kenyang lebih lama, maka sebaiknya pilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah, teman-teman.
Tambahkan Bahan-Bahan Ini dalam Bubur Agar Kenyang Lebih Lama, yuk!
Meskipun banyak yang mengatakan sarapan dengan menu bubur tidak membuat kenyang dalam waktu yang lama, kita bisa membuat bubur jadi mengenyangkan lebih lama.
Baca Juga : Gunakan Cara Alami Ini untuk Hilangkan Semut Berkeliaran di Rumah
Caranya adalah dengan menambahkan berbagai bahan yang mengandung nutrisi seperti vitamin, protein, mineral, serat, dan karbohidrat kompleks.
Bahan pertama yang bisa ditambahkan dalam bubur adalah sayuran seperti bayam, wortel, daun bawang, atau sayuran lain yang teman-teman suka.
Sayuran kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang dieprlukan oleh tubuh untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
Tambahan daging atau telur juga bisa membuat bubur yang teman-teman konsumsi juga bisa lebih mengenyangkan, lo.
Daging dan telur memiliki kandungan protein yang bisa membuat makanan lebih tahan lama di perut.
Kuah kaldu sapi atau ayam juga bisa membuat bubur yang teman-teman santap sebagai menu sarapan memberi efek kenyang lebih lama, nih.
Kaldu sapi atau ayam selain rasanya enak juga bisa memicu produksi kolagen dalam tubuh sehingga perut akan terasa lebih kenyang.
Nah, bahan tambahan yang terakhir ini memang tidak semua orang menyukainya, yaitu kacang.
Baca Juga : Berapa Lama Ikan Segar Dapat Disimpan di Lemari Es? #AkuBacaAkuTahu
Saat membeli atau mengonsumsi bubur, mungkin teman-teman akan meminta untuk tidak menggunakan kacang sebagai bahan pelengkap.
Wah, padahal kacang adalah sumber protein, vitamin, dan mineral yang bisa kita dapatkan dengan mudah, lo.
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR