Bobo.id - Apa teman-teman tahu, ada berapa musim yang ada di Bumi?
Di Bumi, ada empat macam musim, teman-teman. Yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
Meskipun begitu, tidak semua musim tersebut terjadi seluruh bagian Bumi.
Misalnya seperti kita yang tinggal di Indonesia, hanya ada dua musim yang terjadi yaitu musim panas atau kemarau, dan musim dingin atau penghujan.
Apa saja yang memengaruhi terjadinya musim, ya?
Poros Bumi
Musim berganti seiring dengan planet Bumi yang berputar pada porosnya, dan mengitari orbitnya mengelilingi matahari.
Bumi memiliki kemiringan poros 23,5 derajat. Kemiringan Bumi ini memengaruhi musim saat Bumi mengitari matahari.
Baca Juga : Bumi Terus Berputar, Kenapa Kita Tidak Merasakan Pusing?
Kemiringan Bumi membuat belahan bumi bagian utara menghadap ke arah matahari saat musim panas di bulan Juni.
Kemudian, di bulan Desember belahan bumi bagian utara tidak menghadap ke arah matahari. Saat ini musim dingin terjadi.
Sebaliknya, belahan bumi bagian selatan menghadap matahari di bulan Desember dan tidak menghadap matahari di bulan Juni.
Kemudian saat Bumi berada dalam sudut 90 derajat menghadap matahari, bagian Bumi tersebut mengalami musim semi.
Sementara bagian bumi yang berada di sudut 90 derajat membelakangi matahari mengalami musim gugur.
Cahaya Matahari
Posisi matahari dan permukaan Bumi yang memantulkan cahayanya memengaruhi musim.
Saat musim panas, matahari berada di posisi tertinggi di atas kepala. Karenanya, panas yang maksimal berpindah ke tanah.
Baca Juga : Jangan Takut, Sinar Matahari Ternyata Bermanfaat bagi Tubuh Kita!
Sementara di musim dingin, matahari berada di posisi lebih rendah di langit. Sehingga tanah menyerap panas yang lebih sedikit.
Permukaan Bumi memengaruhi musim dengan atmosfer yang menyerap atau melepaskan panas.
Misalnya area yang hijau di permukaan bumi bisa menyerap lebih banyak cahaya matahari di musim panas, sementara area yang bersalju membiaskan dan melepaskan panas.
Wilayah di Bumi
Waktu dan ciri musim juga bergantung pada lokasi kita di Bumi.
Misalnya kita yang tinggal di ekuator mengalami suhu yang hampir sama sepanjang tahun.
Wilayah ekuator seperti Indonesia mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun. Ini karena posisi kita berada di bagian kurva atau lengkung luar Bumi.
Lokasi ini juga membuat penduduk di negara ekuator mengalami musim panas yang lebih terasa lebih panas.
Baca Juga : Musim Hujan Tiba, Apakah Perubahan Cuaca Bisa Membuat Kita Sakit?
Di sisi lain, orang-orang yang tinggal di dekat kutub utara dan selatan mengalami musim dingin yang lebih dingin.
Elevasi atau ketinggian juga memengaruhi cuaca dan temparatur di wilayah kita tinggal.
Inilah mengapa ada daerah-daerah yang selalu dingin, meski sedang musim panas.
Biasanya area tersebut adalah area yang ketinggian yang tinggi. Namun sulit untuk ditinggali dan bertahan hidup.
Misalnya di pegunungan bersalju, yang bisa terjadi badai salju saat musim dingin tiba.
Pola Angin
Pola angin juga berubah bersama dengan musim, lo.
Misalnya seperti di Indonesia, ada angin muson barat dan muson timur. Tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam satu tahun.
Baca Juga : Hujan Es Sedang Banyak Terjadi di Indonesia, Kenali Hujan Es, yuk!
Pola angin yang bergerak ke utara atau selatan juga berganti bersama musim di bagian bumi belahan utara.
Selain itu, faktor perubahan iklim secara global juga bisa memengaruhi waktu dan keadaan musim-musim di dunia, lo.
Semua faktor ini bisa berbeda-beda di setiap wilayah di Bumi, teman-teman.
Apa kamu sudah tahu faktor apa saja yang memengaruhi musim di Indonesia? Baca artikel berikut ini, ya!
Baca Juga : Apa Saja yang Memengaruhi Musim di Indonesia? Yuk, Kita Cari Tahu!
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Live Science,Sciencing |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR