Penelitian Umami Sejak Tahun 1980-an
Umami digambarkan memiliki rasa yang ringan tapi tahan lama yang berhubungan dengan air liur.
Rasa ini memberikan beberapa rangsangan di tenggorokan, langit-langit mulut, dan di bagian belakang mulut setelah mengonsumsi makanan dengan rasa umami.
Meskipun baru saja diakui sebagai rasa dasar kelima, sebenarnya penelitian tentang rasa umami telah dilakukan sejak tahun 1980-an, lo.
Dalam bahasa Jepang, umami dapat diartikan sebagai "rasa gurih yang menyenangkan". Rasa ini diciptakan oleh seorang ahli kimia dari Universitas Tokyo bernama Kikunae Ikeda.
Baca Juga : Telur Setengah Matang, Sebenarnya Baik atau Buruk untuk Kita, ya?
Pak Ikeda pertama kali menemukan rasa umami dari sup rumput laut yang dimakannya. Ia menyadari bahwa sup ini memiliki rasa yang berbeda.
Kemudian pak Ikeda melakukan kristalisasi dari rumput laut kemudian mendapatkan hasil kristalisasi berupa garam kristalisasi.
Tahun 1980-an, penggunaan umami mulai meningkat, nih, teman-teman. Lalu, pada tahun 1985, umami ditetapkan sebagai rasa dasar yang kelima selain manis, asam, asin, dan pahit.
Source | : | The Guardian,thespruceeats.com,Scishow |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR