“Adhia? Adhia?” panggil Ibu Yani. Adhia membuka mata. Dilihatnya Ibu Yani, Liana, dan teman-temannya mengerumuninya.
“Makanya, hati-hati kalau jalan. Jangan sambil melamun. Kamu jadi jatuh, kan. Untung cuma lecet-lecet,” ucap Ibu Yani lagi sambil mengurut kaki Adhia.
Ternyata, benar, Pasar Karangantu zaman kuno itu tadi hanya mimpinya waktu ia terjatuh.
Baca Juga : Sering Tidak Konsentrasi saat Belajar? Coba 4 Cara Ampuh Ini, yuk!
Namun, Adhia berjanji di dalam hati, dia tidak akan lagi menghambur-hamburkan uangnya.
“Juga merawat barang-barangmu, Adhia,” bisik Liana tiba-tiba. Adhia terkejut.
Lebih terkejut lagi saat ia melihat Liana sedang mengobrol dengan temannya yang lain. Pelan, Adhia merogoh saku roknya. Ada dompet kain lusuh di sana. Lo, kok?
Baca Juga : Pantai Kelingking di Nusa Penida Masuk dalam Daftar Pantai Terbaik 2019
Cerita oleh: Pradikha Bestari. Ilustrasi: Yoan
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR