Bobo.id - Dalam tubuh makhluk hidup, termasuk manusia, pernapasan adalah aktivitas yang sangat penting dilakukan.
Bernapas menyediakan oksigen yang berguna untuk banyak proses dalam tubuh, seperti untuk proses metabolisme.
Kira-kira, apa yang akan terjadi saat tubuh kita mengalami kekurangan oksigen, ya?
Ada beberapa hal yang bisa terjadi, nih, teman-teman, seperti sesak napas hingga menjadi pusing.
Baca Juga : Cari Tahu Cara Atasi Bau Badan Untuk Anak-Anak Seperti Kita, yuk!
Kalau teman-teman perhatikan, ada hal lain yang bisa terjadi saat kita kekurangan oksigen, lo, yaitu wajah kita berubah warna menjadi keunguan atau kebiruan.
Wah, kenapa wajah kita bisa berubah warna saat kekurangan oksigen, ya? Kita cari tahu, yuk!
Darah Dalam Tubuh Membawa Oksigen
Ketika kita menghirup oksigen, maka oksigen tadi akan masuk ke dalam darah dan dialirkan ke seluruh tubuh kita.
Oksigen yang kita hirup akan diikat oleh darah yang berlangsung di alveolus yang berfungsi sebagai tempat pertukaran dan pengikatan darah.
Nah, sel darah yang bertanggung jawab untuk menyediakan oksigen ke seluruh jaringan tubuh adalah sel darah merah, teman-teman.
Hampir semua sel darah merah yang ada di pembuluh darah manusia membawa pasokan oksigen penuh yang mengalir di tubuh kita.
Kurang Oksigen Menyebabkan Kulit Berubah Warna
Baca Juga : Bolehkah Anak-Anak Seperti Kita Menjadi Vegetarian? Cari Tahu, yuk!
O iya, sel darah yang membawa oksigen ini berwarna merah cerah yang berpengaruh pada warna kulit kita.
Nah, saat darah kekurangan oksigen, hal ini akan berpengaruh juga pada warna darah yang akan berubah menjadi merah tua kebiruan.
Warna darah berpengaruh pada warna kulit kita.
Saat darah kita mengandung banyak oksigan dan membuatnya berwarna merah, maka kulit teman-teman, seperti wajah akan berwarna merah atau merah muda.
Hal ini juga terjadi saat darah kita kekurangan oksigen yang menyebabkan darah berwarna merah kebiruan, maka kulit akan berubah warna menjadi kebiruan atau keunguan.
Dalam dunia kedokteran, hal ini disebut sebagai sianosis, yaitu perubahan warna kulit atau lapisan kulit dalam yang berubah menjadi keunguan atau kebiruan.
Saat kekurangan oksigen, kulita berubah menjadi kebiruan atau keunguan karena jaringan yang berdekatan dengan permukaan kulit memiliki kadar oksigen yang rendah.
Biasanya, keadaan ini akan mudah terlihat pada kulit wajah yang terlihat berubah warna menjadi kebiruan.
Selain itu, warna kebiruan atau sianosis juga mudah terlihat di gusi, sekitar mata, dan bibir, lo, teman-teman.
Baca Juga : Kenapa Makan Alpukat Sebaiknya Tidak Dicampur Gula dan Susu?
Sianosis Sentral dan Sianosis Perifer
Sianosis yang terjadi pada tubuh kita dapat dibagi menjadi 2 jenis, nih, teman-teman, yaitu sianosis sentral dan sianosis perifer.
Sianosis sentral biasanya akan terlihat di lidah dan bibir karena penuruanan tingkat oksigen pada darah yang mengalir di pembuluh darah utama.
Biasanya, sianosis jenis ini terjadi karena adanya gangguan jantung ataupun pernapasan dan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.
Kondisi pertama yang menyebabkan sianosis sentral adalah adanya gangguan pada paru-paru yang berkaitan dengan penyakit seperti asma, infeksi paru-paru, atau bronkiektasis.
Gangguan pada jalan napas juga bisa menyebabkan terjadinya sianosis pada tubuh kita, lo, teman-teman.
Beberapa hal yang bisa menjadi gangguan jalan napas misalnya tersedak, pembengkakan, atau penyempitan jalan napas yang bisa diakibatkan oleh infeksi dan alergi.
Sementara, sianosis perifer adalah perubahan warna kebiruan yang terjadi di tangan atau kaki yang diakibatkan kadar oksigen dalam sel darah merah yang rendah atau ada kondisi yang menghalangi aliran darah yang membawa oksigen.
Baca Juga : Ingin Tingkatkan Kemampuan Otak? Yuk, Coba 4 Olahraga Ini!
Sebenarnya, semua penyebab sianosis sentral bisa menyebabkan terjadinya sianosis perifer.
Tapi ada beberapa penyebab lain yang menyebabkan seseorang mengalami sianosis perifer, seperti penyakit pembuluh darah yang menyempit.
Hal ini bisa terjadi karena kita terpapar suhu yang sangat dingin, mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau adanya kelainan sirkulasi darah.
Apakah Darah Memang Berubah Menjadi Warna Biru?
Meskipun kulit kita bisa berubah menjadi kebiruan atau keunguan saat kekurangan oksigen, darah kita tidak berubah menjadi biru sepenuhnya, lo, teman-teman, hanya merah kebiruan.
Lalu kenapa kulit kita berubah menjaid biru atau keunguan?
Nah, sebenarnya warna biru ini hanya warna yang terlihat oleh mata kita saja, teman-teman.
Baca Juga : Di Tempat Ini, Pohon-Pohon Tumbuh Miring, Apa Sebabnya?
Ketika melihat pembuluh darah, cahaya akan memiliki panjang gelombang yang berbeda saat menerpa kulit, pembuluh darah, dan darah.
Beberapa cahaya yang kita lihat akan tersebar, sedangkan beberapa cahaya yang lain akan tersebar, dan yang lainnya akan dipantulkan kembali ke mata.
Cahaya biru ternyata tidak dapat menembus kulit dengan baik dan cenderung tersebar sehingga membuatnya kembali ke mata.
Inilah sebabnya kalau pembuluh darah berada dekat kulit, sebagian besar cahaya biru akan diserap mata dan cahaya merah dipantulkan meskipun tidak terlalu banyak.
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR