Bobo.id - Simpanse disebut sebagai hewan yang cerdas karena mempunyai beberapa sifat yang mirip dengan manusia.
Selain sifatnya yang mirip dengan manusia, simpanse yang termasuk golongan primata juga diketahui memiliki 97 persen kemiripan DNA dengan manusia.
Walaupun sifat simpanse mirip dengan sifat manusia, tapi simpanse tentu mempunyai perilaku dan budaya yang berasal dari sifat asli mereka.
Sayangnya, menurut sebuah penelitian baru yang dilakukan oleh para peneliti dari Jerman dan Arizona, saat ini banyak simpanse yang sudah kehilangan budaya dan sifat asli mereka, teman-teman.
Baca Juga : Hewan-Hewan Ini Dianggap Sebagai Pemburu yang Andal, Ada Apa Saja? (Bagian 2)
Hilangnya sifat asli yang dimiliki oleh simpanse ternyata disebabkan oleh adanya paparan sifat manusia dalam kehidupan sehari-hari para simpanse.
Kehilangan Budaya Asli
Penelitian ini dilakukan dengan meneliti 144 kelompok simpanse dalam 31 perilaku yang berbeda untuk melihat sifat dan perilaku asli para simpanse.
Dari penelitian yang dilakukan tersebut, terlihat bahwa simpanse yang berada di daerah yang terdampak manusia mengalami perubahan sifat dan budaya sebesar 88 persen dibandingkan simpanse yang hanya sedikit terdampak manusia.
Perubahan sifat simpanse ini terjadi karena adanya pertumbuhan populasi manusia yang terus meningkat, penggundulan hutan, perburuan, sampai penyakit yang menyerang simpanse, lo.
Berbagai faktor tadi membuat populasi simpanse di alam liar semakin menyusut dan menyebabkan perilaku asli mereka berubah, bahkan ada yang kehilangan perilaku asli dan uniknya.
Makhluk yang Cerdas
Salah satu peneliti, Kevin Lee menyatakan kalau simpanse adalah hewan yang cerdas dan sangat mudah beradaptasi, nih, teman-teman.
Baca Juga : Di Indonesia, Bunga Ini Disebut Bunga Desember, Mengapa Begitu, ya?
Sayangnya, hal inilah yang justru bisa membuat perilaku mereka juga bisa berubah sesuai dengan siapa melakukan kontak atau interaksi setiap harinya.
Perilaku simpanse yang berada di penangkaran maupun di alam bebas dan tapi memiliki intensitas kontak dengan manusia yang tinggi biasanya memiliki perilaku yang berbeda dengan yang tidak pernah berinteraksi dengan manusia.
Simpanse yang hidup dengan intensitas interaksi yang tinggi dengan manusia menunjukkan beberapa perilaku yang tidak dimiliki oleh simpanse di hutan yang terpencil dan jauh dari manusia.
Meskipun ada 31 perliaku asli yang diamati, tapi belum jelas bagaimana perilaku simpanse secara keseluruhan akan terpengaruh.
Biasanya, simpanse akan saling belajar satu sama lain mengenai perilaku asli kelompoknya di alam liar.
Namun, dengan masuknya manusia di wilayah simpanse, sifat asli simpanse akan berubah karena mereka akan bertindak sesuai dengan makhluk yang ada di sekeliling mereka.
Perubahan Terjadi di Berbagai Perilaku
Selama sepuluh tahun, peneliti dari Jerman dan Arizona melakukana penelitian pada 144 kelompok simpanse di 46 lokasi dari 15 negara yang mengamati 31 perilaku asli simpanse.
Baca Juga : 5 Hewan Betina Paling Cantik di Dunia, Lihat Kecantikannya, yuk!
Dari penelitian tersebut, selain menemukan perubahan perilaku, peneliti juga menemukan kalau ada empat spesies simpanse yang sangat terancam akibat dari penggundulan hutan dan perburuan liar.
Akibatnya, di daerah tersebut terjadi penurunan populasi secara drastis, kepunahan regional, dan berkurangnya keragaman genetik.
Sedangkan dari aspek perilaku, ada beberapa perilaku yang dianggap oleh para peneliti berubah dari para simpanse, teman-teman.
Perubahan perilaku tersebut termasuk dalam hal konsumsi rayap, semut, ganggang, kacang-kacangan, dan madu.
Selain itu, penggunaan alat untuk berburu atau menggali umbi, penggunaan batu, kolam, dan gua pada simpanse juga berubah, lo.
Dari perubahan sifat dan budaya simpanse yang sudah didapatkan tersebut, peneliti kemudian membandingkan dengan dampak manusia, seperti kepadatan penduduk, perubahan jalan, sungai, dan berkurangnya hutan.
Baca Juga : Bukan Menyeramkan, Bayi T-Rex Terlihat Berbulu dan Menggemaskan, lo!
Melalui penelitian tersebut, akhirnya peneliti mendapatkan hasil bahwa pembelajaran sosial simpanse terganggu saat manusia menghabiskan sumber daya yang harusnya menjadi milik simpanse.
Nah, hal ini kemudian mengurangi kesempatan simpanse untuk belajar sifat dan budaya aslinya serta membatasi tradisi lokal sehingga tidak bisa diturunkan ke generasi berikutnya.
Akibatnya, simpanse yang hidup di lingkungan dengan dominasi manusia yang tinggi harus mengembangkan penemuan baru yang bisa mendukung kehidupan mereka, nih, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | eurekalert,sciencemag.org,IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR