Keripik kentang juga mengandung molekul zat tepung, teman-teman.
Bedanya, saat proses penggorengan, semua air yang ada di dalam kentang menguap. Ini karena kondisi minyak yang panas.
Sehingga kentang tidak memiliki kandungan air untuk bisa diserap oleh zat tepung. Seperti halnya yang terjadi pada roti.
Di sisi lain, saat kemasan dibuka, kentang terpapar udara. Udara ini juga mengandung air, teman-teman.
Molekul air ini jadi terikat dengan molekul zat tepung di dalam keripik kentang sehingga kerenyahannya berkurang.
Namun perubahan tekstur dua makanan ini bukan berarti sudah tidak boleh dimakan.
Kecuali kalau keduanya sudah dalam kondisi tidak layak seperti berjamur atau mengeluarkan aroma tidak sedap.
Jika ada tanda tersebut, jangan dimakan, ya, teman-teman.
Baca Juga : Arti Warna-warni Penjepit Roti Tawar, Apa Kamu Pernah Perhatikan?
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Science ABC |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR