Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Rahasia Nadia.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
--------------------------------------------
Baca Juga : Cerpen Anak: Hilang di Jam Gadang
Dengan wajah lesu, Nina melirik bangku kosong di sampingnya. Sudah tiga hari ini, teman sebangkunya, Nadia, tidak masuk sekolah. Nina menjadi murung.
Mereka selalu melakukan banyak hal bersama-sama. Saat jam istirahat, mereka saling berbagi bekal. Nina sering membawa kue cokelat buatan Bunda.
Sementara Nadia membawa donat keju kesukaannya.
Mereka juga sering ke perpustakaan untuk meminjam buku cerita seru.
Baca Juga : Bagaimana Kelelawar Buang Air Besar? Ini Penjelasannya #AkuBacaAkuTahu
Bu Widya, wali kelasnya, mengatakan kalau Nadia sedang sakit. Bu Widya tahu karena ada surat izin yang dikirim orang tua Nadia. Biasanya, setiap ada murid yang sakit, Bu Widya selalu mengajak beberapa murid untuk menjenguk. Tetapi kali ini tidak.
“Aku harus menjenguk Nadia,” gumam Nina dalam hati.
Baca Juga : Sulit Tidur Saat Hidung Tersumbat? Atasi dengan 4 Cara Ini, yuk!
Pulang sekolah, Nina segera berganti pakaian. Ia bersiap-siap ke rumah Nadia. Tak sabar, ia ingin bertemu dengan sahabatnya.
“Bunda, Nina berangkat, ya,” Nina mencium tangan Bunda ketika berpamitan.
“Iya, Nak. Hati-hati di jalan.”
Baca Juga : Tanpa Membuka Mulutnya, Ular Spesies Baru Ini Bisa Menusuk Musuhnya!
Nina mengayuh sepedanya. Ia pun mampir ke sebuah toko kue. Uang tabungannya cukup untuk membeli setengah lusin donat keju. Nina sudah tidak sabar ingin bertemu sahabatnya.
Halaman rumah Nadia terasa sangat sejuk.
Baca Juga : Wah, Ternyata Ketombe Berkaitan dengan Rambut yang Rontok, lo!
Ada sebuah pohon mangga yang ditanam. Bunga anggrek warna-warni menempel di batang pohon itu. Sungguh indah.
Nina mengetuk pintu. Namun tidak ada jawaban. Nina pun memanggil-manggil nama Nadia. Masih juga belum ada jawaban.
Baca Juga : Urutan Kejadian Sebelum Avengers: Endgame, Cari Tahu, yuk! (Bagian 2)
“Mungkin suaraku tidak terdengar sampai dalam.” Nina bergumam dalam hati. Ia mencari bel. Benar saja, ia menemukannya. Namun, letaknya tinggi sekali. Nina harus melompat-lompat agar bisa memencet bel itu. Hup.. hup.. Dan akhirnya berhasil.
“Ting... tong...” Bel itu pun berbunyi.
Tak berapa lama, Kak Mia membukakan pintu. Kak Mia adalah kakak Nadia.
Baca Juga : Sebelum Avengers: Endgame, Ini Kejadian di Marvel Cinematic Universe
“Kak, Nadianya ada?” Nina bertanya dengan sopan.
“Maaf Nina, ini ada pesan dari Nadia untukmu,” ujar Kak Mia memberikan secarik kertas.
Nina tercekat membaca tulisan di kertas itu.
MAAF, AKU TIDAK BISA MENEMUIMU. SEBAIKNYA KAMU PULANG SAJA.
Baca Juga : Berlibur di Cinque Terre, Dilarang Memakai Sandal, Kenapa Begitu?
Sikap Nadia membuat Nina sedih. Nina sangat kecewa pada sahabatnya itu. Nina pun segera berpamitan.
Setiba di rumah, Nina terus merenung. Kesalahan apa yang telah diperbuatnya, sampai-sampai Nadia tidak mau berteman dengannya lagi?
Baca Juga : Wah, Ada Toy Train yang Bisa Dinaiki di Himalaya! Tertarik ke Sini?
Nina jadi teringat pada buku catatan Nadia yang lupa ia kembalikan. Nina juga teringat, saat mengerjakan tugas kelompok, ia membiarkan Nadia mengerjakan tugas sendirian. Sementara ia justru asyik bermain boneka milik Nadia. Nina teringat akan kesalahan-kesalahannya.
Esok harinya, Nina kembali ke rumah Nadia. Ia ingin meminta maaf. Namun, lagi-lagi Nadia tidak mau menemuinya. Lewat Kak Mia, Nadia kembali menuliskan pesan.
JANGAN KE RUMAHKU DULU. PULANG SAJA.
Baca Juga : Soekarno-Hatta Masuk Dalam Daftar 20 Bandara Tersibuk di Dunia
Nina tercekat.
“Rupanya, Nadia sudah benar-benar tidak mau berteman denganku,” batin Nina sedih.
Sudah hampir seminggu, Nadia masih tidak masuk sekolah. Namun, Nina tidak ingin menjenguk Nadia lagi. Percuma saja, Nadia pasti tidak menginginkan kehadirannya.
Baca Juga : Dongeng Bona and Friends: Lomba Membawa Kue
Hari Minggu sorenya, Nina membantu Bunda menyiram bunga. Tiba-tiba ada seseorang datang. Ternyata Nadia. Ia diantar oleh kakaknya.
Nina masih kesal pada isi pesan yang ditulis Nadia. Ia menyambut kedatangan Nadia dengan wajah cemberut.
Baca Juga : Apa yang Akan Terjadi Jika Bumi Berputar ke Arah Berlawanan, ya?
“Hai, Nin. Sedang apa?” sapa Nadia.
“Kamu, kan, bisa lihat, aku sedang menyiram bunga,” jawab Nina ketus.
“Boleh aku pinjam buku catatanmu? Aku mau menyalin catatan selama aku tidak masuk sekolah,” pinta Nadia.
Baca Juga : Keren! Inilah Karya 30 Finalis Lomba Gambar Toyota Dream Car Art Contest 2019
“Kamu, kan, sudah tidak mau berteman denganku! Buat apa meminjam buku catatanku,” ujar Nina kesal.
“Maaf, Nin. Beberapa hari lalu, aku kena penyakit cacar air. Tubuhku dipenuhi bintik-bintik cacar. Aku takut kamu tertawakan,” Nadia menjelaskan.
Baca Juga : Dongeng Anak: Putri yang Bicara
“Tapi, aku, kan, tidak pernah menertawakanmu?”
“Kata dokter, penyakit itu menular. Aku tidak ingin kamu tertular,” kata Nadia.
Baca Juga : Ada Buah dan Sayur yang Berubah Warna Setelah Dipotong, Kenapa, ya?
Nina terdiam. Ia merasa bersalah telah berburuk sangka pada sahabatnya.
Mereka berdua saling meminta maaf. Dan berjanji tidak akan pernah lagi berburuk sangka.
Baca Juga : Keren! Gadis Berusia 16 Tahun Mendapat Nominasi Nobel Perdamaian karena Melawan Pemanasan Global
Cerita Oleh: Mia Cisadani
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR