Szabo, si putra sulung langsung berkata,
“Tapi, Ayah… Aku yakin, pasti ada pemuda-pemuda gagah di negeri ini yang bisa melindungi ketiga pohon ini dari pencuri yang licik itu. Aku bersedia menjadi pemuda pertama yang akan menjaga pohon buah ini,” kata Szabo.
Raja Sergei sangat gembira dan bangga pada putra sulungnya. Maka, pada saat panen buah tiba, ia menugaskan Szabo untuk berjaga.
Baca Juga : Serunya Peragaan Busana dan Perayaan 10 Tahun Gingersnaps di Indonesia
Ketika malam tiba, Szabo memanjat ke salah satu pohon. Ia bertekad untuk melindungi buah-buah di pohon itu. Ia terus berjaga sepanjang malam. Namun setelah lewat dari tengah malam, Szabo tak dapat menahan rasa kantuknya. Ia pun tertidur lelap di atas pohon. Dan ketika ia terbangun di pagi hari, semua buah di pohon telah lenyap.
Di tahun berikutnya, giliran Warza yang mencoba menjaga buah-buah dari ketiga pohon itu. Namun ia pun tertidur dan gagal seperti Szabo.
Baca Juga : Gula Putih Berubah Warna Menjadi Cokelat Saat Dicairkan, Kok Bisa, ya?
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR