Akhirnya, tibalah giliran si bungsu Iwanich. Walau ia yang paling muda, namun tekatnya sangat kuat. Ia beristirahat cukup pada siang hari, sehingga tidak mengantuk saat berjaga di malam hari di atas pohon.
Saat lewat tengah malam, cahaya bulan begitu lembut. Angin malam pun bertiup pelan menggerakkan daun-daun pohon. Iwanich tetap berjaga di atas pohon dengan mata terbuka lebar.
Pada saat itu, muncullah seekor angsa berbulu seputih salju. Saat angsa itu mendarat di dahan pohon di dekat Iwanich, pemuda itu langsung menangkap sayapnya.
Baca Juga : 5 Makanan Ini Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Pernah Coba?
WHUSH! Tiba-tiba saja, angsa itu berubah menjadi seorang gadis cantik yang tersenyum ramah padanya.
"Jangan takut, namaku Militza," kata gadis cantik itu. “Penyihir jahat itu mencuri benih buah emas ibuku. Tanpa buah itu, ibuku sekarat. Itu sebabnya Ibu meminta aku mengambil buah matang di pohon ini setiap tahun. Ayahmu tidak berhak memilikinya. Malam ini, aku juga akan mengambilnya. Tapi karena kamu menangkapku, mata mantra atas saya terpatahkan.”
Baca Juga : Apa Kamu Suka Warna Ungu? Ini Dia Makanan yang Berwarna Ungu!
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR