Bobo.id - Saat kita terluka, biasanya kita akan disarankan untuk menghindari luka kita dari air. Apalagi, saat luka kita masih basah. Lalu, apa alasannya luka tidak boleh terkena air, ya?
Melindungi Luka
Luka dari jenisnya terbagi menjadi dua, yakni luka tertutup dan luka terbuka. Pada luka terbuka, kulit tidak menyatu dan memperlihatkan jaringan di bawahnya.
Akibatnya, jaringan di bawah kulit akan terpapr langsung dengan udara. Kalau udara itu membawa kotoran atau polusi, dapat meningkatkan risiko infeksi pada luka.
Baca Juga : Sering Salah, 4 Bahan Ini Sebenarnya Tak Boleh Digunakan untuk Atasi Luka Bakar
Infeksi oleh bakteri akan menyulitkan dan memperlama proses penyembuhan luka. Nah, bakteri juga dapat mengeluarkan zat-zat racun yang juga mempersulit kesembuhan luka.
Oleh karena itu, penting untuk mencegah infeksi yang berdampak negatif terhadap penyembuhan luka.
Kenapa Luka Tidak Boleh Kena Air?
Saat kita terluka ketika bermain, kita harus segera mencuci area tersebut dengan air mengalir. Daerah luka yang lembap dapat mempercepat kulit untuk kembali menyatu.
Selain itu, reaksi peradangan pada luka yang lembap pun lebih ringan dibandingkan luka yang kering, sehingga bekas luka pun lebih sedikit.
Baca Juga : Luka Infeksi Bisa Bernanah, Mengapa Nanah Berwarna Putih Kekuningan?
Namun, air itu merupakan tempat tinggal ideal bagi kuman kecil yang tidak kelihatan oleh mata.
Luka terbuka akan mempermudah masuknya kuman-kuman tersebut ke dalam jaringan di dalam tubuh dan menginfeksinya.
Infeksi akan memperparah luka, terlebih jika sudah menyebar. Akibatnya, luka pun menjadi semakin lama sembuhnya.
Terlebih air mudah larut dan diserap ke dalam sel sehingga membuat sel menjadi bengkak dan pecah. Hal tersebut bisa menyebabkan sel tubuh mati, bukannya memperbaiki diri.
Baca Juga : Luka Kering Terasa Gatal, Apa yang Menyebabkan Timbulnya Gatal?
Itu sebabnya membasuh luka, dijadikan sebagai langkah perawatan awal ketika kita terluka. Setelahnya, jangan biarkan luka terlalu lama basah.
Segera keringkan area tersebut dan tutup dengan kasa perban. Tetap jaga agar luka selalu kering dan tertutup selam proses pemulihan. Luka yang kering justru lebih baik dalam mencegah terjadinya infeksi.
Akan tetapi, menurut penelitian, luka yang dicuci dengan air keran yang terus mengalir selama beberapa menit memiliki risiko infeksi yang lebih kecil.
Asalkan, air keran itu bersih dan terbebas dari bahan-bahan kimia berbahaya.
Menangani Luka yang Terbuka
Saat kulit terluka, sebaiknya segera cuci dan bersihkan luka itu. Luka terbuka bisa mengandung kuman, kotoran, dan sel mati yang menghambat proses kesembuhan. Ketika dilakukan dengan benar, mencuci luka dapat mempercepat kesembuhan.
Cucilah luka terbuka dengan air bersih yang terus mengalir selama 5 hingga 10 menit. Usahakan agar air tidak hangat apalagi panas. Air yang sejuk terbukti lebih membantu meredakan sakit akibat luka.
Baca Juga : Tubuhmu Terluka? Yuk, Lakukan Cara Ini Agar Luka Tidak Infeksi!
Setelah mencuci luka sebagai pertolongan pertama, segera keringkan dan tutup luka dengan kasa ataupun kain bersih untuk mencegah kontaminasi lingkungan luar.
Daerah yang luka juga sebaiknya tidak terlalu banyak digerakkan karena dapat mengganggu proses penyembuhan. Jagalah agar daerah yang terluka tetap bersih dan kering.
Apabila luka ditutup dan terlanjur basah, segera ganti penutup luka. O iya, mengopek luka juga sebaiknya dihindari karena akan membuat luka sembuh lebih lama.
Cara membersihkan luka seperti di atas hanya berlaku kalau jenis lukanya ringan dan tidak begitu serius. Perlu diingat, tidak semua jenis luka bisa diobati dan dibersihkan sendiri.
Lihat juga video ini, yuk!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR