Bobo.id – Kota Houtong ini terkenal karena pertambangan, jalur kereta api yang terawat, dan kucing.
Wah, apa hubungan pertambangan dengan kucing, ya?
Kota Pertambangan
Houtong adalah sebuah kota kecil yang terletak di Distrik Rueifang di Taiwan.
Kota kecil ini menjadi tempat tinggal para pekerja tambang batu bara.
Batu bara yang ditambang dari daerah ini diangkut keluar menggunakan kereta api.
Nah, dari Kota Houtong inilah batu bara dibawa ke luar daerah.
Pada 1970an, saat masa jaya pertambangan batu bara, jalur kereta api di kota ini sangat sibuk.
Hal ini menyebabkan penduduknya pun bertambah banyak.
Baca Juga : Ingin Memelihara Anak Kucing? Inilah Serba-serbi Anak Kucing
Kucing Telantar dan Hidup Liar
Pada 1990an, industri pertambangan batu bara di Houtong makin menurun. Banyak penduduk kota ini yang pindah ke tempat lain.
Kota Houtong menjadi kota yang sepi. Penduduknya hanya ratusan orang, terutama yang sudah lanjut usia.
Di kota yang sepi ini, banyak kucing yang telantar dan hidup liar.
Ada yang karena pemiliknya meninggal dunia, ada juga yang pemiliknya pindah ke kota lain.
Baca Juga : Kuching, Kota yang Dihuni Banyak Kucing, Pernah ke Sini?
Berubah Menjadi Kota Kucing
Pada 2008, seorang pencinta kucing mengunggah foto kucing-kucing Kota Houtong di internet.
Tujuannya untuk menggalang relawan supaya membuat lingkungan yang lebih baik buat kucing-kucing itu.
Foto kucing itu mengundang beberapa orang untuk datang melihatnya langsung.
Kucing-kucing yang jumlahnya bertambah banyak di kota ini dipelihara oleh penduduk kota dengan baik.
Baca Juga : Kucing Dipercaya Punya 9 Nyawa, Dari Mana Asal-Usul Kepercayaan Ini?
Semakin lama semakin banyak orang yang datang. Kota ini kemudian lebih terkenal sebagai kota kucing.
Kesan kota kucing makin kuat karena ada banyak ornamen kota berbentuk kucing di kota ini.
Uniknya, nama Kota Houtong berasal dari kata hou dong yang artinya gua monyet.
Dahulu, di daerah itu memang banyak monyet yang hidup liar.
Menurut teman-teman, kota ini lebih cocok disebut kota kucing atau kota monyet?
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR