Bobo.id - Ada berbagai penyakit yang diketahui bisa menyerang manusia maupun hewan.
Bahkan ada penyakit yang diketahui sudah menyerang manusia sejak 2300 Sebelum Masehi, lo.
Namun, berkat ilmu kedokteran yang sudah semakin maju, penyakit yang tadinya memakan banyak korban karena belum ada obatnya, saat ini mulai ada penderita yang bisa sembuh.
Wah, kira-kira penyakit apa saja, ya, yang termasuk sebagai penyakit tertua?
Baca Juga : Sering Dikira Penyakit yang Sama, Inilah Bedanya Gondok dan Gondongan
Rabies
Selain manusia, hewan juga bisa terserang penyakit, teman-teman. Salah satunya adalah penyakit rabies yang diketahui banyak menyerang anjing.
Walaupun rabies diketahui banyak menyerang hewan, ternyata manusia juga bsia tertular penyakit ini, salah satunya adalah melalui gigitan.
Penyakit rabies diketahui sudah menyerang manusia sejak tahun 2300 Sebelum Masehi yang dituliskan dalam salah satu buku.
Rabies akan menyebabkan peradangan otak pada manusia dan hewan mamalia lainnya yang menyebabkan gejala-gejala seperti gerakan yang tidak terkendali, ketakutan terhadap air, tidak mampu menggerakkan tubuh, kebingungan, hingga hilang kesadaran.
Waktu yang dibutuhkan oleh virus Lyssa penyebab rabies untuk menginfeksi tubuh adalah tiga bulan dan hampir semua kasus rabies menyebabkan penderitanya meninggal, nih, teman-teman.
Penyebaran virus penyebab rabies terjadi ketika hewan yang tertular virus seperti anjing atau kelelawar menggigit hewan maupun manusia lain, yang menyebabkan air liurnya menginfeksi korban yang digigit.
Selain itu, virus rabies juga bisa menular saat air liur bersentuhan dengan mata, mulut, atau hidung.
Sejak penyakit rabies diketahui pada tahun 2300 Sebelum Masehi, belum ada korban yang diketahui bisa selamat dari penyakit ini, lo.
Namun pada tahun 2004, seorang remaja bernama Jeanna Giese selamat dari rabies setelah dirinya digigit oleh seekor kelelawar.
Baca Juga : Makan Pedas Membuat Berkeringat, Apakah Bisa Membakar Kalori?
Malaria
Selain demam berdarah, penyakit lain yang disebabkan oleh gigitan nyamuk adalah malaria, teman-teman.
Bedanya, penyakit demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, penyakit malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles yang membawa penyakit malaria.
Nyamuk Anopheles betina akan membawa parasit bernama Plasmodium yang menjadi penyebab penyakit malaria.
Penyakit malaria ternyata diketahui sudah menyerang sejak zaman Romawi, lo, yaitu dengan ditemukannya sebuah jimat miliki bangsa Romawi yang bertujuan untuk mengusir penyakit malaria.
Jimat yang juga dianggap sebagai obat ini bertuliskan "abracadabra" yang akan dipakai di bagian leher.
Meskipun begitu, penyakit malaria diketahui pertama kali disebutkan dalam bahasa Mandarin, yaitu "Nei Ching" atau buku kedokteran sekitar tahun 2700 Sebelum Masehi.
Sejak zaman batu, malaria sudah menjadi penyakit yang menimbulkan banyak korban jiwa, nih, teman-teman. Bahkan, setengah dari kasus kematian yang terjadi pada masa tersebut diakibatkan oleh penyakit malaria.
Diketahui pada tahun 2017 terdapat sekitar 219 juta orang yang mengalami penyakit malaria di seluruh dunia dan 435.000 pasien di antaranya meninggal dunia.
Baca Juga : Meski Sudah Rutin Sikat Gigi, Kenapa Mulut Tetap Berbau Tak Sedap, ya?
Berbagai cara sudah dilakukan untuk memusnahkan penyakit ini, lo, teman-teman. Seperti menambahkan minyak di genangan air untuk membasmi larva nyamuk, menggunakan pestisida, vaksin, hingga menggunakan teknologi seperti menembakkan laser ke arah nyamuk di udara.
Namun cara yang dilakukan belum ada yang berhasil dan masih menginfeksi banyak orang, terutama penduduk di negara Afrika.
Pneumonia
Selain menuliskan penyakit kolera, Hippocrates juga menuliskan penyakit tertua lainnya, yaitu pneumonia yang menyerang paru-paru.
Penyakit pneumonia merupakan infeksi yang menyerang satu atau kedua paru-paru kita yang menyebabkan adanya semacam cairan dan lendir yang menyumbat alveoli.
Alveoili adalah kantung udara yang tertutup dalam pembuluh kapiler yang jumlahnya ratusan juta dan ketika oksigen masuk ke alveoli, maka oksigen akan diserap oleh darah.
Hippocrates sendiri menuliskan bahwa cairan dalam paru-paru disebut pneumonia ketika penderita mengalami demam akut, rasa sakit di kedua sisi atau salah satu, dan menyebabkan batuk.
Meskipun dianggap sebagai salah satu penyakit tertua, tapi peneliti belum mengetahui tahun pasti penyakit ini muncul pada tubuh manusia.
Baca Juga : Ada Orang yang Punya Fobia Mandi, lo! Apa Sebabnya?
Sebabnya adalah karena pneumonia muncul di jaringan lunak, sehingga catatan arkeologis yang ditampilkan tidak cukup kuat.
Namun, kemungkinan penyakit ini sudah muncul sama tuanya seperti manusia yang memiliki paru-paru.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR