Bobo.id - Chengdu adalah ibu kota Provinsi Sichuan di Republik Rakyat Tiongkok.
Kota ini memiliki banyak julukan, salah satunya adalah kota tenun. Mengapa begitu, ya? Simak sejarahnya, yuk!
Tenun Indah yang Dibuat Ribuan Tahun Lalu
Sejak ribuan tahun yang lalu, Tiongkok sudah membuat kerajinan tenun sutera. Ada empat provinsi yang membuat kerajinan ini, yaitu Guangxi, Nanjing, Suzhou, dan Sichuan.
Di Sichuan, tenun sutera sudah dibuat sejak 2.000 tahun yang lalu. Kala itu, nama provinsi Sichuan adalah Shu. Itu sebabnya, hingga tenun sutera dari Sichuan ini dikenal dengan nama Tenun Shu.
Di masa lalu, Tenun Shu terkenal akan keindahannya. Tenun Shu dikenal dengan warna-warna yang cerah dan motif yang amat beragam.
Mulanya, motif Tenun Shu berupa panda, ikan mas, dan kembang sepatu. Namun, motifnya semakin berkembang dan ada motif lentera, singa, naga, dan tumbuh-tumbuhan lainnya.
Meskipun merupakan barang mewah, Tenun Shu amat banyak dicari orang. Hampir setiap bangsawan memiliki kain tenun ini.
O iya, Tenun Shu juga menjadi salah satu barang yang diperjual belikan melalui Jalur Sutera, lo.
Baca Juga: Kain Berang, Identitas Laki-Laki Suku Huaulu dan Simbol Kebanggaan
Dibuat oleh Dua Orang
Alat tenun yang digunakan untuk membuat Tenun Shu ukurannya sangat besar, lo. Panjangnya mencapai 6 meter, lebarnya 1,5 meter, dan tingginya mencapai 5 meter.
Diperlukan dua orang untuk menggunakan alat ini. Satu orang duduk di bagian atas dan bertugas untuk mengatur benang hingga membentuk sebuah pola.
Sementara orang lainnya duduk di bawah dan bertugas untuk menggerakkan dan mengisi pola dengan benang.
O iya, karena benangnya amat tipis, biasanya para penenun hanya mampu membuat 6 cm kain dalam sehari.
Itu sebabnya harga tenun ini amatlah mahal. Dibutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan selembar kain tenun.
Baca Juga: Agar Tetap Awet dan Tidak Cepat Rusak, Begini Cara Merawat Kain Batik
Wah, ternyata untuk membuat kain tenun yang indah dibutuhkan kerja sama, kesabaran dan ketelitian, ya!
O iya, Kota Chengdu juga memiliki museum tentang kain tenun ini, lo. Museum ini dikenal dengan nama The Chengdu Shu Brocade and Embroidery Museum. Apa teman-teman tertarik untuk datang?
Baca Juga: Keren, Anak-Anak dari Nusa Tenggara Berhasil Jadi Penenun Cilik!
Foto Thumbnail: http://www.foreignercn.com/
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Penulis | : | Eva Jessica |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR