Bobo.id - Pernahkah kamu mendengar tentang burung ibis berjambul?
Ibis berjambul ini adalah burung yang langka, lo. Burung ini asalnya dari Jepang namun juga ada di negara sekitarnya seperti Korea Selatan.
Namun, burung ini menghilang selama 40 tahun terakhir. Kabar baiknya, burung ibis berjambul mulai membaik populasinya, lo!
Ibis Berjambul yang Dianggap Punah Kembali Lagi
Ibis berjambul punya nama lain Nipponia nippon, teman-teman.
Di Jepang, burung ini dikenal dengan nama toki.
Di Korea Selatan, burung ini sudah dinyatakan punah selama empat dekade.
Baru-baru ini ada 40 ekor burung ibis berjambul dikembangbiakkan di penangkaran sebelum dilepaskan di kawasan alam di Upo Wetland, provinsi Gyeongsang Selatan.
Kementerian Lingkungan dan pemerintah lokal melepaskan burung ini dalam sebuah upacara, teman-teman.
Upacara itu bertepatan dengan Hari Keanekarahaman Hayati dan Hari Lahan Basah Dunia.
Jumlah burung ibis berjambul ini bukan seluruhnya, lo. Yap, masih ada banyak burung yang dirawat di penangkaran.
Baca Juga: Wah! Ikan Paling Tua di Penangkaran Usianya 80 Tahun, Ikan Apa, ya?
Usaha Mengembalikan Populasi Burung Ibis Berjambul
Burung ibis berjambul ini terakhir kali terlihat di Korea Selatan pada tahun 1979. Tepatnya di Semenanjung Korea.
Populasi burung ini mengalami penurunan akibat manusia menggunakan pestisida untuk mengusir hama tanaman.
Pestisida ini merusak sumber makanan burung ibis berjambul, teman-teman.
Namun pemerintah Korea Selatan mulai melakukan usaha lagi untuk mengembalikan populasi burung ibis berjambul di Korea Selatan.
Tahun 2008, pemerintah Korea Selatan mendapatkan sepasang burung ibis berjambul dari Tiongkok, teman-teman.
Kemudian Presiden Tiongkok Xi Jinping kembali memberikan dua ekor ibis berjambul jantan pada Korea Selatan di tahun 2013.
Saat itu Korea Selatan sudah mendirikan Pusat Restorasi Ibis Berjambul di Upo Wetland, teman-teman.
Baca Juga: Gawat, Ahli Sebut Koala 'Punah Secara Fungsional', Apa Artinya, ya?
Sekarang, di penangkaran Upo sudah ada lebih dari 300 ekor burung ibis berjambul.
Saat di tempat lain burung ibis berjambul mengalami kepunahan, burung ini memang hanya ditemukan secara alami di wilayah Yang, provinsi Shaanxi di Tiongkok.
Di Korea Selatan, ibis berjambul populer dalam sebuah lagu anak-anak, lo.
Lagu anak-anak ini diciptakan saat bangsa Jepang masih menduduki wilayah Korea.
Di Jepang sendiri, burung toki ini juga mengalami penurunan populasi akibat perburuan liar sejak abad ke 19.
Di tahun 1970-an, burung ini dilaporkan hanya tersisa 10 ekor di Jepang. Pemerintah Jepang melakukan usaha mengembalikan populasi burung ini mulai tahun 1999.
Wah, semoga populasi burung toki di Asia Timur terus membaik dan tidak kembali menghadapi kepunahan, ya!
Baca Juga: Dulu Lumba-Lumba Baiji Tinggal di Sungai Yangtze, Bagaimana Ia Punah?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Kompas.com,Animal Diversity Web |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR