Bobo.id - Teman-teman mungkin sudah pernah mendengar suku Maya, bukan?
Suku Maya adalah suku yang tinggal di wilayah Meksiko bagian selatan, Guatemala, Belize, dan El Salvador bagian utara.
Suku ini diperkirakan hidup sekitar 1800 tahun sebelum Masehi.
Suku Maya memiliki kepercayaan terhadap beberapa dewa alam, teman-teman. Salah satu dewa yang dipercayai oleh suku Maya adalah Camazotz.
Camazotz
Seperti tokoh superhero Batman, Camazotz adalah dewa kelelawar, teman-teman.
Dalam bahasa K'iche suku Maya di Guatemala, Camazotz artinya "kelelawar kematian". Wah, seram, ya?
Dalam mitologi Mesoamerika, Camazotz dikisahkan sebagai makhluk kelelawar yang tinggalnya di gua.
Berbagai budaya di dunia menganggap kelalawar sebagai makhluk yang menandakan bahaya, teman-teman.
Kelelawar adalah hewan nokturnal dan selalu dihubungkan dengan malam hari. Malam hari sendiri juga sering dihubungkan dengan kematian.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 7 Makhluk Mitologi yang Ada Dalam Dongeng
Beberapa spesies kelelawar juga memiliki fitur tubuh yang aneh atau menyeramkan sehingga manusia tidak mendekatinya.
Ditambah lagi, ada spesies kelelawar vampir yang suka mengisap darah. Wah, makin menyeramkan saja, ya, tampaknya?
Manusia dan Kelelawar dalam Kisah Mitologi Suku Maya
Dalam kebudayaan suku Maya, kisah mitologi suku ini tertulis dalam Popol Vuh.
Di sana tertulis kalau Camazotz tinggal di gua Zotzilaha.
Camazotz sendiri digambarkan memiliki wujud tubuh manusia, kepala kelelawar, dan hidung yang mirip pisau.
Camazotz ini dikenal sebagai penguasa misteri, kehidupan, dan kematian.
Meski menyeramkan, Camazotz ini dipercayai memiliki kekuatan untuk menyembuhkan penyakit hingga memotong tali kehidupan, teman-teman.
Karena Camazotz disebut sebagai perwujudan kelelawar, seorang seniman bernama Kimbal membayangkan bagaimana jadinya kalau karakter Batman dibuat dengan budaya Meksiko.
Seperti ini karyanya, teman-teman!
Baca Juga: Gambaran 7 Keajaiban Dunia di Masa Kejayaannya, Mana yang Paling Berbeda, ya?
Legenda dan Hewan di Dunia Nyata
Kepercayaan tentang moster kelelawar memang populer di Amerika Selatan dan Amerika Tengah, teman-teman.
Di Peru dan Chili, ada Chonchon yang dibuat penyihir bernama kaku. Monster ini bentuknya adalah kepala manusia yang telinganya melebar menjadi sayap.
Menurut ahli, legenda-legenda kelelawar ini kemungkinan didasarkan pertemuan dengan hewan di dunia nyata. Seperti misalnya kelelawar campir.
Kelelawar vampir yang mengisap darah juga jadi dihubungkan dengan ritual-ritual pengorbanan di masa lalu yang menggunakan darah.
Kemudian di abad ke-20 juga mulai ditemukan fosil-fosil kelelawar vampir raksasa yang ukurannya lebih besar dari pada kelelawar modern.
Fosil-fosil ini ditemukan di wilayah Amerika Selatan seperti Venezuela, Yucatan, Belize, Brasil bagian utara hingga Argentina.
Baca Juga: 500 Tahun Sebelum Suku Inca, Ada Suku Tinawaku di Amerika Selatan
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | ancient origins,HAI Online |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR