Bobo.id - Teman-teman pasti tahu, dong, kucing selalu bisa mendarat dengan posisi berdiri saat jatuh dari ketinggian.
Kucing bisa saja jatuh dari atap atau mungkin pohon yang ia panjat.
Tapi rupanya ada kucing yang selamat meski jatuh dari bangunan tinggi, lo.
Rupanya teknik rahasia kucing ini berbeda dengan teknik yang ia gunakan saat mendarat dengan posisi berdiri.
Yuk, kita cari tahu!
Mode Pendaratan Kucing Saat Jatuh dari Ketinggian
Kucing sering melompat dan juga sering terjatuh.
Namun kucing memang selalu bisa jatuh dengan posisi berdiri. Ini karena tubuh kucing memang sangat lentur.
Jika seekor kucing jatuh dari pohon dengan posisi terbalik, ia bisa membalik tubuhnya saat masih melayang di udara.
Namun, rupanya kalau jatuh dari tempat yang lebih tinggi, mendarat dengan posisi berdiri tidak selalu baik untuk kucing, lo.
Baca Juga: Punya Kucing Pemarah atau Galak? Bisa Jadi Karena Meniru Kebiasaan Kita
Kisah Kucing yang Jatuh dari Lantai 32
Di New York, pernah ada seekor kucing yang terjatuh dari jendela di lantai 32 sebuah gedung, teman-teman.
Peristiwa itu membuat si kucing mengalami patah gigi dan permasalahan paru-paru, teman-teman.
Setelah dirawat oleh dokter selama dua hari, kucing ini kembali sehat dan sudah boleh pulang.
Bagaimana ia bisa selamat meski jatuh dari bangunan yang tinggi sekali, ya?
Cara Kucing Mendarat dari Gedung yang Lebih Tinggi
Beberapa penelitian mencoba mencari tahu ketinggian dan pengaruh cedera pada tubuh kucing yang jatuh.
Peneliti mengumpulkan 100 kucing yang pernah jatuh dari gedung setinggi dua sampai 32 lantai.
Kucing yang jatuh dari ketinggian yang lebih rendah memiliki cedera yang lebih sedikit dibandingkan kucing yang jatuh dari lantai enam.
Namun, kucing yang jatuh dari lantai tujuh dan lantai lain yang lebih tinggi mengalami cedera yang kurang lebih sama. Bagaimana bisa cederanya tidak bertambah parah?
Di sinilah ilmuwan menemukan rahasia teknik pendaratan kucing yang berbeda.
Baca Juga: Supaya Tidak Dicakar, Ketahui Bagian Tubuh yang Tidak Disukai Kucing Ketika Dielus
Kucing yang terjatuh dari lantai dua sampai lantai tujuh sebuah gedung, kebanyakan mendarat dengan posisi berdiri.
Namun, kucing yang jatuh dari lantai tujuh dan lantai lain yang lebih tinggi tidak memposisikan kakinya di bawah, teman-teman.
Kucing yang terjatuh dari gedung lantai tujuh sampai 32 memposisikan kakinya ke arah samping sehingga tubuhnya berbentuk seperti parasut. Ini akan membuat kucing mendarat dengan posisi perut ada di bawah.
Pendaratan seperti ini bisa membuat kucing mengalami cedera di bagian dada seperti gangguan paru-paru atau tulang rusuk patah. Di sisi lain, risiko kaki kucing patah saat terjatuh juga berkurang.
Bagaimana Kucing Tahu Caranya Mendarat Saat Jatuh dari Ketinggian?
Rupanya ini bisa dijelaskan dengan ilmu fisika, yaitu kelajuan terminal (terminal velocity).
Awalnya, kucing yang jatuh melayang turun dengan semakin cepat karena dorongan gaya gravitasi sampai akhirnya ia berada di ketinggian tertentu. Ketinggian ini setara dengan tinggi gedung lima lantai.
Saat mencapai ketinggian itu, kucing akan mencapai kelajuan terminal konstan (tidak berubah), yaitu 100 kilometer per jam.
Baca Juga: Wajahnya Terlihat Marah, Mungkinkah Kucing Ini Jadi Grumpy Cat Selanjutnya?
Saat itu kucing memasuki masa terjun bebas, di mana gesekan udara menghalangi percepatannya di bawah gravitasi. Ini saat kucing tidak lagi merasakan tarikan gaya gravitasi.
Menurut peneliti, kucing yang terjatuh dari lantai dua sampai tujuh, kucing tidak memiliki waktu cukup untuk mencapai kelajuan terminal yang tetap sehingga dan siap untuk mendarat dengan berdiri.
Namun, saat mencapai kelajuan terminal, insting kucing berubah dan mereka membuat badannya seperti parasut.
Meski begitu, jangan pernah sengaja mendorong kucing atau melemparnya agar terjatuh dari ketinggian, ya. Karena meski tahu cara mendarat, jatuh dari ketinggian tetaplah berbahaya bagi nyawa kucing, teman-teman.
Baca Juga: Rupanya Ini Rahasia Agar Kucing Mau Menoleh Saat Dipanggil Namanya
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Science Insider |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR