Bobo.id - Wah, tidak terasa saat ini kita sudah memasuki bulan kedelapan, yaitu Agustus, teman-teman.
Dalam satu tahun, ada 12 bulan yang diawali dari bulan Januari dan diakhiri dengan bulan Desember.
Nama-nama bulan dalam kalender yang kita gunakan sekarang ternyata merupakan penamaan yang dilakukan oleh bangsa Romawi Kuno, lo.
Yuk, cari tahu asal-usul nama bulan dalam satu tahun yang dilakukan oleh bangsa Romawi kuno!
Baca Juga: Tokoh Mulan Terinspirasi dari Kisah Pahlawan Tiongkok, lo! Pernah Tahu?
Januari
Teman-teman pasti mengetahui kalau setiap tahun diawali dengan bulan Januari sebagai bulan pertama.
Namun, saat kalender dibuat oleh bangsa Romawi Kuno, hanya ada sepuluh bulan saja dan belum ada bulan Januari.
Numa Pompilius, yang merupakan raja kedua Kerajaan Romawi kemudian menambahkan bulan Januari.
Bulan Januari sendiri namanya diambil dari Janus, yaitu seorang dewa yang punya dua wajah sehingga bisa melihat ke depan dan belakang dalam waktu yang bersamaan.
Menurut kepercayaan Romawi Kuno, Dewa Janus merupakan dewa permulaan dan dewa akhir yang bisa melihat masa depan dan masa lalu.
Februari
Sama seperti bulan Januari, bulan Februari juga tadinya belum termasuk dalam kalender yang dibuat oleh Romawi Kuno.
Baru pada sekitar tahun 690 Sebelum Masehi, Numa Pompilus menambahkan bulan Februari yang namanya berasal dari kata Februus.
Bagi masyarakat Roma, Februus merupakan dewa pemurnian. Sedangkan bagi masyarakat Etrusia, Februus adalah dewa pemurnian, dewa kekayaan, dan dewa kematian.
Inilah sebabnya setiap tanggal 15 Februari, masyarakat Roma selalu mengadakan ritual pemurnian yang digunakan sebagai ritual pengampunan dosa.
Baca Juga: Kisah Musim Panas Paling Bau di London yang Mengubah Sungai Thames
Maret
Menurut bangsa Romawi, bulan Maret adalah bulan pertama dalam setahun dalam sistem kalender Roma Kuno.
Selain itu, bangsa Romawi juga menganggap bulan Maret sebagai waktu di mana semua perang berhenti selama masa perayaan antara tahun lama dan tahun baru.
Karena itulah, penamaan bulan Maret diambil dari kata Mars, yang merupakan dewa perang dalam mitologi Roma.
April
Kalau Maret merupakan bulan pertama dalam penanggalan Romawi Kuno, maka April adalah bulan kedua, teman-teman.
Nah, ada tiga pendapat yang menyatakan dari mana bulan April mendapatkan namanya.
Pendapat pertama adalah nama April ini berarti kedua dalam bahasa Romawi Kuno yang menunjukkan kalau bulan April adalah bulan kedua dalam satu tahun.
Sedangkan pendapat kedua menyatakan bahwa April berasal dari bahasa Latin yaitu aperire yang berarti "membuka".
Itu karena mewakili kuncup bunga yang mekar di musim semi yang berlangsung pada bulan April.
Pendapat terakhir, bulan April disebut diberi nama dari Dewi Aphrodite yang merupakan dewi kecantikan dalam mitologi Yunani.
Baca Juga: Dampak Perang Dunia I pada Kesehatan, Awal Penemuan Obat Bius Hingga Ambulans
Mei
Sama seperti bulan-bulan sebelumnya, nama bulan Mei juga berasal dari seorang dewi, yaitu Dewi Maia.
Nah, Dewi Maia ini merupakan salah satu dewi dalam mitologi Roma, yaitu dewi tumbuhan sekaligus dewi Bumi.
Karena itulah, setiap hari pertama di bulan Mei, bangsa Roma akan melakukan ritual yang ditujukan untuk Dewi Maia, sang dewi Bumi.
Juni
Nama bulan Juni diambil dari kata Juno yang merupakan istri dari Dewa Jupiter dalam mitologi Roma, nih, teman-teman.
O iya, Juno merupakan dewi tertinggi dalam mitologi Roma, lo, karena ia adalah ratu dari para dewi yang ada di mitologi Roma.
Jika disamakan dengan mitologi Yunani, posisi Dewi Juno sama dengan Dewi Hera, yang merupakan istri dari Zeus, dewa tertinggi dalam mitologi Yunani.
Baca Juga: Kota Lama Tambang Batu Bara di Sawahlunto Masuk Nominasi Situs Warisan Dunia UNESCO, Ini Faktanya
Selain keenam bulan tadi, Bobo masih punya asal-usul nama enam bulan lainnya, lo, yaitu bulan Juli hingga bulan Desember!
Tonton video ini juga, yuk, teman-teman!
Source | : | Wonderopolis |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR