Bobo.id - Selain tepung, bahan lain yang dibutuhkan untuk membuat roti adalah ragi. Dengan menggunakan ragi, maka roti bisa mengembang dan berukuran lebih besar.
Ragi yang ditambahkan ke dalam roti menyebabkan adanya proses fermentasi yang membantu memcah glukosa menjadi asam.
Nah, dalam proses fermentasi, ragi adalah salah satu mikroorganisme penting yang merupakan satu dari sekitar 1.500 spesies jamur yang ada di Bumi.
Dalam membuat roti, ragi yang digunakan haruslah ragi aktif dan masih segar, agar roti bisa mengembang, karena kalau menggunakan ragi yang sudah lama dan mati, maka roti tidak bisa mengembang.
Baca Juga: Tak Perlu Mengeluh, Ini 5 Kegiatan yang Bisa Dilakukan saat Mati Lampu
Hmm... Namun apa jadinya, ya, kalau kita membuat roti dengan menggunakan ragi yang sudah lama, bahkan berusia ribuan tahun?
Apakah roti bisa mengembang sempurna seperti roti yang biasa teman-teman nikmati dan seperti apa rasanya, ya?
Membuat Roti Menggunakan Ragi Berusia 4.500 Tahun
Pak Seamus Blackley, yang merupakan salah satu pembuat mainan Xbox sangat menyukai dunia arkeologi dan mencoba membuat roti menggunakan bahan yang kuno, teman-teman.
Dengan dibantu seorang ahli Mesir Kuno dan ahli mikrobiologi, Pak Blackley membuat roti menggunakan ragi berusia 4.500 tahun agar rotinya mengembang.
Ragi ini didapatkan Pak Blackley dari tembikar atau kerajinan tanah liat yang ditemukan di Mesir dan diperkirakan digunakan untuk membuat roti pada masa Mesir Kuno.
Selain menggunakan ragi berusia 4.500 tahun, Pak Blackley juga menggunakan bahan-bahan yang sama dengan yang digunakan oleh bangsa Mesir Kuno dalam membuat roti, lo.
Baca Juga: Ada Obat yang Bisa Redakan Rasa Sakit, Bagaimana Cara Obat Itu Bekerja?
Mengumpulkan Ragi Selama Satu Minggu
Karena menggunakan ragi yang diambil dari benda kuno, proses pembentukan ragi yang dilakukan oleh Pak Blackley dan para peneliti tidak mudah.
Setelah mikroorganisme pembentuk ragi dan bakteri yang tidak aktif berhasil dikumpulkan dari tembikar kuno tadi, Pak Blackley harus selalu memberi makan mikroorganisme agar berkembang menjadi ragi.
Bahkan untuk bisa mendapatkan ragi yang digunakan dalam pembuatan rotinya, Pak Blackley harus menunggu selama satu minggu sampai ragi bisa digunakan, nih, teman-teman.
Beberapa ragi yang tidak aktif kemudian dibiakkan sampai muncul gelembung, yang menandakan ada ragi aktif di dalamnya.
Aroma dan Rasa yang Dihasilkan Luar Biasa
Apakah teman-teman pernah pergi ke toko roti di mana ada banyak roti yang baru saja dipanggang?
Wah, aroma dan rasa dari roti itu pasti nikmat, ya, teman-teman, apa lagi kalau kita menikmatinya saat roti baru saja matang.
Roti yang teman-teman nikmati itu dibuat dengan bahan-bahan yang baru setiap harinya, tapi bagaimana rasa roti yang dibuat menggunakan ragi berusia 4.500 tahun, ya?
Setelah mencicipi roti buatannya yang salah satu bahannya adalah ragi berusia ribuan tahun, Pak Blackley mengatakan rasa dan aroma rotinya luar biasa!
Baca Juga: Kenapa Sayur Tetap Layu Walau Disimpan dalam Kulkas? #AkuBacaAkuTahu
Bahkan menurutnya, rasa serta aroma dari roti yang dibuatnya lebih manis dan lebih kaya jika dibandingkan dengan menggunakan ragi yang biasanya ia gunakan, lo.
Selain itu, remah-remah dan tekstur roti terasa lebih ringan dan berongga dengan aroma yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Apakah teman-teman berminat mencoba roti yang dibuat dengan menggunakan ragi berusia 4.500 tahun dari Mesir Kuno ini?
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR