Bobo.id - Ada sebuah kota yang terletak di perbatasan Ukraina dan Belarusia yang saat ini disebut Kota Mati, yaitu Chernobyl.
Kota Chernobyl disebut Kota Mati karena kota ini ditinggalkan penduduknya akibat adanya bencana ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang terjadi pada 1986 lalu.
Penduduk Chernobyl kemudian diharuskan untuk meninggalkan kota ini agar tidak terkena efek radiasi dari bencana nuklir terburuk di dunia yang terjadi.
Sayangnya, penduduk yang meninggalkan Chernobyl tidak boleh membawa hewan peliharaannya keluar dari zona ini, teman-teman.
Baca Juga: Ini Ular Terbesar yang Masih Hidup di Bumi, Ada yang di Indonesia, lo
Itu karena dikhawatirkan hewan-hewan yang mereka miliki, baik hewan peliharaan maupun hewan ternak bisa saja sudah membawa debu radioaktif yang bisa menyebabkan radiasi.
Banyak Hewan Ditemukan dan Berkembang Biak di Chernobyl
Peneliti menganggap dengan adanya bencana nuklir yang terjadi di Chernobyl akan membuat hewan yang hidup di tempat ini mengalami berbagai efek.
Misalnya adanya penyakit, perubahan gen, atau mengalami kecacatan.
Namun, hal ini ternyata tidak terjadi pada sebagian besar hewan yang tinggal di Chernobyl, lo, teman-teman.
Selain selamat dari bencana ledakan nuklir, hewan-hewan yang ada di Chernobyl justru dapat berkembang biak sehingga jumlahnya semakin banyak, termasuk anjing.
O iya, sejak mengalami bencana ledakan nuklir, Chernobyl akhirnya dibuka untuk umum, di mana wisatawan bisa mengunjungi wilayah ini dalam durasi waktu tertentu.
Meski begitu, wisatawan yang mengunjungi daerah ini tidak dibolehkan mengelus hewan yang ada di Chernobyl karena ditakutkan masih ada partikel yang menempel di bulu hewan.
Anjing yang Berada di Chernobyl Sudah Mulai Bisa Diadopsi
Terdapat sekitar 200 sampai 300 ekor anjing di sekitar zona eksklusif Chernobyl yang dikhawatirkan membawa debu radioaktif penyebab radiasi.
Karena tinggal di kota mati yang tidak lagi dihuni, anjing dan kucing yang ada di sana menjadi terlantar dan kesulitan menemukan sumber makanan.
Baca Juga: Reptil ini Dapat Mengubah Warna Tubuhnya, lo! Reptil Apa, ya?
Hal ini kemudian membuat para pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang masih bekerja di wilayah Chernobyl membantu anjing-anjing yang ada di sana, seperti memberi makan atau merawatnya.
Namun, anjing-anjing yang dirawat oleh karyawan PLTN tetap tidak boleh dibawa keluar zona Chernobyl karena ditakutkan membawa efek radiasi.
Nah, para karyawan di PLTN kemudian bekerja sama dengan organisasi SPCA, yaitu organisasi yang berfokus pada kesejahteraan hewan di seluruh dunia.
Dari kerja sama yang dilakukan, mereka memeriksa 15 ekor anak anjing yang ada di Chernobyl terkait tingkat radiasi yang ada di tubuhnya.
Baca Juga: Apa Ikan Juga Butuh Minum Air Seperti Kita? #AkuBacaAkuTahu
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, anak-anak anjing yang diperiksa ternyata hanya memiliki tingkat radiasi yang sangat rendah, nih, teman-teman.
Ini artinya anak anjing tadi boleh dibawa keluar dari Chernobyl, bahkan boleh diadopsi, lo.
Anak Anjing Harus Melalui Proses Karantina
Sebelum bisa diadopsi oleh keluarga barunya, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh anak anjing tadi.
Nah, dari 15 ekor anak anjing yang diketahui memiliki tingkat radiasi yang aman, mereka kemudian dimandikan dan dilakukan proses sterilisasi.
Hal ini bertujuan agar anjing tidak berkembang biak yang bisa saja membawa efek dari radiasi.
Setelah itu, anak-anak anjing tadi juga divaksin agar sehat dan tidak membawa penyakit, seperti cacingan.
Tidak hanya itu, teman-teman, anak anjing juga harus melalui proses karantina selama 30 hari sebelum bisa benar-benar diadopsi, lo.
Baca Juga: Tidak Bisa Langsung Terbang, Bagaimana Cara Anak Burung Belajar Terbang?
Tujuannya untuk melihat apakah ada perubahan yang terjadi saat anjing dibawa keluar dari Chernobyl.
Selain organisasi SPCA yang membantu proses adopsi anjing di Chernobyl, ada organisasi lain yang juga peduli pada hewan di tempat ini, lo.
Sebuah organisasi bernama Clean Futures Fund atau CEF membuat sebuah proyek untuk anjing dan kucing yang ada di Chernobyl.
Baca Juga: Mengapa Beruang Asia Terancam Punah Namun Beruang Amerika Tidak Terancam?
CEF membantu hewan-hewan di sana dengan melakukan steril pada anjing dan kucing, memberikan vaksin, dan merawat hewan di sana secara medis.
Organisasi ini juga memasang kalung dan pemantau elektronik yang berguna untuk memantau tingkat paparan radiasi pada hewan.
Tonton video ini, yuk, teman-teman!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR