Bobo.id - Ketika merasa kelelahan di tengah olahraga, kita akan memiih untuk beristirahat, bisa dengan memperlambat tempo olahraga atau duduk.
Salah satunya adalah saat kita melakukan olahraga lari, terutama lari cepat atau dikenal dengan sebutan sprint maupun jogging.
Kedua jenis lari ini termasuk dalam olahraga high impact atau olahraga yang melibatkan gerakan dan hentakan.
Sebuah olahraga dapat dikatakan sebagai high impact jika kedua kaki tidak menginjak lantai atau tanah di saat bersamaan.
Baca Juga: Mengapa Ada Orang yang Takut dan Lemas saat Lihat Darah? #AkuBacaAkuTahu
Setelah Olahraga Lari, Kita Tidak Boleh Langsung Duduk
Jogging atau sprint yang merupakan olahraga high impact dapat dikatakan lebih melelahkan karena membutuhkan energi yang lebih besar tapi juga membakar lebih banyak kalori.
Meskipun setelah lari kita jadi lelah, kita tidak boleh langsung duduk setelah berolahraga, lo.
Menurut dokter di NYU Langine Orthopaedics, kita tidak boleh langsung duduk setelah melakukan olahraga high impact, karena tubuh baru saja memompa darah dan oksigen ke seluruh tubuh.
Darah dan oksigen ini dipompa ke suluh tubuh, tidak terkecuali otot yang baru saja dipakai saat berlari.
Baca Juga: Jarang Berolahraga Ternyata Bisa Menimbulkan Berbagai Efek untuk Tubuh, Apa saja, ya?
Nah, kalau kita langsung duduk setelah lari, hal ini akan membuat darah menumpuk di bagian bawah tubuh.
Akibatnya, aliran darah akan melambat saat kembali ke jantung dan otak yang bisa menyebabkan sensasi pusing, berputar, bahkan pingsan.
Selain pusing dan merasakan sensasi berputar, efek lain yang bisa dirasakan adalah otot menjadi terasa kaku dan seperti ditarik.
Efek ini kemudian bisa menimbulkan rasa nyeri pada sekujur tubuh kita setelah olahraga lari.
Baca Juga: Sering Dialami Banyak Orang, Kenapa Kita Bisa Mengalami Sakit Kepala?
Pendinginan dan Peregangan Penting Dilakukan Sebelum Olahraga
Ketika teman-teman merasa lelah ketika melakukan olahraga lari, ada baiknya kita tidak berhenti tiba-tiba ketika ingin beristirahat.
Sebaiknya, kita mengurangi kecepatan berlari secara bertahap hingga akhirnya benar-benar berhenti.
Hal ini disebabkan karena tubuh manusia membutuhkan waktu secara bertahap untuk mengembalikan detak jantung kembali ke normal setelah memompa darah dengan cepat.
Untuk itu, melakukan pendinginan dan peregangan sebelum berolahraga penting dilakukan, lo, teman-teman.
Dua hal ini penting dilakukan sebelum olahraga agar tubuh tidak mengalami cedera ketika berolahraga.
Pendinginan yang bisa teman-teman lakukan adalah dengan cara berjalana kaki selama sepuluh sampai 20 menit sebelum kita benar-benar berhenti lari untuk duduk.
Berjalan kaki setelah berlari akan membuah tubuh masih memompa darah melalui otot-otot yang terpakai untuk berjalan.
Selain itu, berjalan juga akan membantu tubuh membersihkan sisa-sisa metabolisme tubuh yang berlebihan ketika berolahraga.
Dengan tetap bergerak setelah berlari, jantung juga pelan-pelan akan menurunkan tekanan darah sehingga dapat kembali ke normal.
Baca Juga: Susu Kedelai, Almond, dan Sapi, Mana yang Lebih Baik? #AkuBacaAkuTahu
Olahraga High Impact Banyak Macamnya, lo!
Selain olahraga lari, yaitu jogging dan sprint, olahraga berjenis high impact banyak jenis atau macamnya, lo, teman-teman.
Lompat tali, jumping jacks atau melompat sambil menepukkan tangan, maupun squat jumps atau jongkok kemudian melompat juga merupakan olahraga high impact.
Meskipun olahraga berjenis high impact ini bisa membakar lebih banyak kalori, tapi sebaiknya olahraga ini tidak dilakukan setiap hari.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Kita Minum Teh Setiap Hari? #AkuBacaAkuTahu
Sebabnya adalah karena dengan melakukan olahraga ini, maka peluang mengalami cedera akan lebih besar.
Selain itu, pembebanan ekstra di lutut, pergelangan kaki, dan pinggul juga tidak baik untuk tubuh kita karena mendapatkan lebih banyak tekanan.
LIhat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR