“Kali lain, hati-hati, ya, kalau menuangkan lada!”
“Wkwkwk!” anak-anak tertawa.
“Sekarang giliran Rani!” kata Pak Awang.
“Ketika saya latihan menari, saudara sepupu saya menitipkan kebaya Mama yang baru dijahitkan ibunya. Kebaya itu mau dipakai kondangan hari Minggu. Ketika pulang, saya lupa membawanya. Terpaksa, deh, saya harus hati-hati supaya tidak lupa!” kata Rani.
Baca Juga: Mudah Dicari, Inilah 7 Bahan Alami untuk Mengatasi Gatal-Gatal
“Ya, lupa itu bisa sangat berbahaya!” kata Pak Awang.
“Tetangga kami masak mi instan, lalu pergi ke warung. Akibatnya terjadi kebakaran!”
“Kesalahan melalui kata-kata juga banyak terjadi. Kadang-kadang orang marah atau sakit hati karena ucapan kita!” lanjut Pak Awang. “Kalau itu terjadi, kita harus cepat meminta maaf!”
“Ya, Pak. Kita harus berpikir dulu,, baru bicara!” tambah Erika.
Baca Juga: Keren! Anak Berusia 14 Tahun Ciptakan Aplikasi Belajar Bahasa Asing
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR