Selain menjadi dewi berburu, alam liar, dan hewan liar, Artemis juga merupakan dewi bulan.
Oh iya, kue yang berbentuk bulan itu juga diberi lilin yang menyala supaya bercahaya seperti bulan.
Perayaan Ulang Tahun pada Abad Pertengahan
Perayaan ulang tahun modern masa kini memiliki akar pada perayaan di Jerman pada abad pertengahan.
Saat itu orang Jerman memiliki perayan bernama ‘Kinderfeste’.
Pada pagi hari saat seorang anak berulang tahun, ia akan diberi kue yang di atasnya diberi susunan lilin sesuai dengan jumlah usianya ditambah satu.
Jadi, misalnya seorang anak berulang tahun yang ke delapan, maka jumlah lilinnya ada sembilan, teman-teman.
Satu lilin tambahan itu merupakan simbol cahaya kehidupan yang melambangkan harapan untuk satu tahun berikutnya.
Tapi, kue itu baru boleh dinikmati setelah makan malam, teman-teman.
Setelah makan malam, anak yang berulang tahun akan membuat permohonan dan meniup seluruh lilin yang ada. Lilin untuk ditiup di malam hari ini adalah lilin yang berbeda dari lilin di pagi hari.
Baca Juga: Sup Rumput Laut, Sajian Wajib Perayaan Ulang Tahun di Korea Selatan
Source | : | Reader's Digest,Spoon University |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR