Bobo.id - Dengan menggunakan robot pengintai bawah laut, peneliti berhasil menemukan ubur-ubur yang langka dan jarang terlihat, nih, teman-teman.
Penyelaman dan penelitian dilakukan menggunakan kapal penelitian Nautilus pada awal bulan September ini.
Kapal Nautilus digunakan untuk penelitian bawah laut dengan tujuan mencari penemuan baru di berbagai bidang.
Nah, dengan menggunakan robot pengintai bawah air, peneliti berhasil menemukan ubur-ubur Deepstaria langka yang pada awalnya terlihat melayang-layang seperti plastik di dasar laut Samudera Pasifik.
Baca Juga: Sering Disangka Cumi-Cumi, Hewan Air Satu Ini Bernama Sotong
Deepstaria, Ubur-Ubur Langka Berkulit Tipis
Ubur-ubur yang ditemukan oleh peneliti menggunakan robot penelitian adalah ubur-ubur bernama Deepstaria.
Peneliti menemukan Deepstaria di kedalaman sekitar 750 meter di bawah air Pasifik Tengah, antara Amerika Serikat dan Australia.
Awalnya, ubur-ubur Deepstaria yang ditemukan peneliti ini terlihat seperti gumpalan plastik yang melayang-layang di dasar laut Samudera Pasifik.
Setelah diperhatikan dengan lebih teliti, gumpalan itu kemudian melebar menjadi panjang dan transparan dan merupakan ubur-ubur bernama Deepstaria.
Ubur-ubur ini dinamakan Deepstaria berdasarkan nama kapal yang menemukan spesies ini tahun 1960-an, yaitu Deep Star 4000.
Deepstaria memiliki kulit tipis yang lebar dan bisa dibentangkan sebagai senjata untuk menangkap mangsanya.
Ubur-ubur yang memiliki nama ilmiah Deepstaria enigmatica ini disebut langka karena sangat jarang terlihat, lo.
Dalam 50 tahun terakhir, kemungkinan peneliti hanya melihat sekitar 12 kali ubur-ubur ini.
Baca Juga: Warna Mata Kucing Tidak Dipengaruhi Warna Bulunya, Ini Fakta Seru Mata Kucing
Deepstaria Sering Menghindari Peneliti
Belum banyak hal yang diketahui tentang ubur-ubur Deepstaria, nih, teman-teman. Hal ini disebabkan karena mereka selalu menghindari peneliti.
Ketika ditemukan oleh peneliti, Deepstaria selalu menghindari peneliti sehingga peneliti kesulitan melakukan penelitian terhadap hewan ini.
Peneliti hanya mengetahui beberapa hal mengenai Deepstaria, salah satunya adalah kebiasaan mengembangkan tubuhnya.
Hal ini dilakukan Deepstaria untuk menelan mangsa yang berenang di dekatnya, teman-teman.
Baca Juga: 5 Makhluk Kecil Ini Penting Bagi Kehidupan di Bumi, lo, Apa Saja?
Deepstaria akan membentangkan kulit tubuhnya yang tipis menjadi sepanjang sekitar satu meter lalu mulai menangkap mangsa di bawah kulitnya.
Saat ada mangsa mendekat, bagian tepi kulit Deepstaria akan mengencang sehingga tertutup seperti tali.
Nah, peneliti meyakini kalau Deepstaria memiliki struktur kecil seperti rambut yang disebut silia dan melapisi kulitnya.
Silia ini akan bertugas seperti ban berjalan yang membawaa mangsa yang sudah berada di bawah kulitnya untuk kemudian dibawa ke mulutnya.
Ada Krustasea Kecil Hidup di Tubuh Deepstaria
Selain uni karena kulitnya yang bisa melebar dan digunakan untuk menangkap mangsa, peneliti juga menemukan keunikan lain dari ubur-ubur ini, lo.
Setelah membentangkan kulitnya, peneliti bisa melihat bahwa ada noda merah dalam perut ubur-ubur ini.
Setelah diamati, noda merah itu ternyata adalah isopoda kecil yang masih hidup, teman-teman.
Isopoda adalah sejenis krustasea yang hidup di laut, air tawar, atau di darat.
Baca Juga: Bisa Hidup Sampai 85 Tahun, Kita Mengenal European Eel, yuk!
Meskipun hidup di dalam perut ubur-ubur Deepstaria, peneliti masih belum mengetahui bagaimana hubungan simbiosis antara kedua hewan ini.
Penyebabnya adalah karena belum diketahui apakah isopoda ini bersifat seperti parasit bagi Deepstaria atau tidak.
Selain itu, beum diketahui juga apakah isopoda ini memberikan manfaat bagi Deepstaria.
Isopoda kemungkinan hanya mengambil sedikit makanan dari apa yang ditangkap oleh Deepstaria dan menjadikan ubur-ubur ini sebagai tempat tinggalnya dari serangan hewan laut lain.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Wired,Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR