Bobo.id - Terdapat berbagai jenis bakteri di sekitar kita, mulai dari meja, pegangan pintu, bahkan di telapak tangan kita.
Beberapa jenis bakteri bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah di tubuh kita, tapi ada juga bakteri baik yang justru berguna untuk tubuh, salah satunya pencernaan.
Nah, saat kita terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri, maka ada obat yang harus dikonsumsi, yaitu antibiotik.
Dengan mengonsumsi antibiotik sesuai anjuran dokter dan menghabiskannya, maka bakteri yang menyebabkan penyakit di tubuh kita bisa mati, teman-teman.
Namun penelitian terbaru menunjukkan kalau beberapa jenis bakteri bisa melawan dan kebal terhadap obat antibiotik, nih, teman-teman.
Wah, bagaimana caranya bakteri bisa kebal dan melawan obat antibiotik yang tujuannya adalah untuk melemahkan mereka, ya?
Baca Juga: Apakah Tirai Pemisah Pasien di Rumah Sakit Membawa Bakteri Penyakit?
Antibiotik Seperti Penisilin Bisa Melumpuhkan Bakteri
Saat kita mengalami sakit yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi dari bakteri yang menyerang luka terbuka, biasanya kita akan diberikan antibiotik.
Yap, antibiotik merupakan obat yang digunakan untuk menekan dan menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan infeksi dan timbulnya beberapa penyakit, seperti tifus.
Salah satu jenis antibiotik yang ampuh untuk melumpuhkan bakteri adalah jenis penisilin, yang jika diberikan dalam jumlah dan jangka waktu yang tepat bisa menghentikan bakteri penyebab infeksi.
Inilah sebabnya antibiotik harus dikonsumsi sesuai resep dokter dan dihabiskan, teman-teman.
Kalau antibiotik dikonsumsi secara sembarangan, hal ini justru akan membuat bakteri kebal pada obat antibiotik yang kita konsumsi.
Baca Juga: Serat Penting untuk Pencernaan, Namun Tidak Baik Jika Berlebihan
Bakteri Melawan Obat Antibiotik dengan Mengubah Bentuknya
Beberapa mikroorganisme sudah mengembangkan berbagai cara agar menjadi kebal dengan antibiotik yang kita konsumsi.
Bahkan bakteri bisa dengan cepat mengembangkan resistensi atau perlawanan mereka dari perubahan gen dalam tubuhnya.
Namun perubahan genom bukan satu-satunya cara mereka bertahan dari antibiotik, lo.
Dalam sebuah penelitian, diketahui kalau bakteri dapat bertahan dari antibiotik dengan mengubah bentuknya, teman-teman.
Baca Juga: Memar Muncul Saat Kita Terbentur, Kenapa Bisa Seperti Itu, ya?
Selain itu, bakteri juga bertahan dari antibiotik dengan cara meruntuhkan dinding sel mereka.
Dinding sel pada bakteri adalah pertahanan terluar mereka, namun juga merupakan target utama dari sebagian besar antibiotik seperti penisilin.
Bakteri yang tidak lagi memiliki dinding sel hanya memiliki membran atau lapisan tipis.
Nah, tanpa dinding sel yang kaku, maka bakteri dapat dengan mudah mengubah bentuknya, nih, teman-teman.
Tanpa Dinding Sel, Bakteri Tidak Dikenali oleh Antibiotik
Bakteri yang tidak memiliki dinding sel dan hanya dilindungi oleh membran terlihat rapuh, teman-teman.
Namun sebenarnya hal ini bisa menjadi cara yang tepat bagi bakteri untuk melindungi dirinya dari antibiotik, lo.
Baca Juga: Mengapa Orang Lebih Banyak Makan saat Merasa Sedih? #AkuBacaAkuTahu
Tanpa adanya dinding sel, bakteri akan sulit dikenali oleh dobat antibiotik yang menargetkan dinding sel.
Selain itu, bakteri yang tidak memiliki dinding sel jugaa tidak terdeteksi oleh sistem kekebalan tubuh.
Hal ini menyebabkan penyakit yang dialami oleh seseorang karena bakteri menjadi semakin parah, teman-teman.
Bahkan diperkirakan setiap tahunnya, sekitar 700.000 orang meninggal karena resistensi bakteri atau bakteri yang melawan antibiotik.
Tonton video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR