Bobo.id – Apa kamu tahu? Ada banyak jenis makanan yang kita konsumsi sebenarnya makanan basi, lo.
Tapi, makanan basi itu sudah melalui proses fermentasi sehingga bisa dikonsumsi dengan aman.
Ini karena bakteri yang ditambahkan saat proses fermentasi justru “menyelamatkan” makanan sehingga tidak jadi busuk.
Bagaimana bakteri itu bisa menyelamatkan makanan-makanan agar tidak busuk?
Makanan yang Difermentasi
Mulai dari roti, cokelat, sampai keju, adalah contoh makanan yang mengandung banyak mikroba di dalamnya, teman-teman.
Bahkan, makanan-makanan itu bisa memiliki tekstur, rasa, dan aroma yang kita sukai karena mikroba yang ditambahkan saat proses pembuatan.
Sebagian besar mikroba di Bumi sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia, lo.
Meski begitu ada juga mikroba yang berbahaya bagi manusia.
Bahkan, sejak zaman leluhur manusia, berevolusi hingga secara alami menolak benda yang mungkin bisa mendatangkan kuman pembawa penyakit, termasuk makanan.
Baca Juga: Simpan dan Hangatkan Makanan Sisa dengan Benar Supaya Racun Bakteri Ini Bisa Hilang, ya!
Bakteri Baik yang Melindungi Makanan
Manusia biasanya menghindari makanan yang basi, terutama yang mengalami perubahan aroma atau bentuk, saat dihinggapi bakteri yang membawa kuman.
Tapi, sebetulnya kalau makanan ditinggali bakteri baik lebih dulu dari pada bakteri jahat, rupanya bakteri baik ini bisa mencegah bakteri jahat tinggal di makanan itu.
Misalnya, kalau ada daging sapi yang ditinggalkan di ruang yang terbuka, bakteri penyakit menganggapnya sebagai tempat yang tepat untuk berkembang biak. Ini karena daging itu hangat dan kaya protein.
Namun, berbeda jika daging sapi itu dibumbui dengan banyak garam, bakteri baik Lactobacillus bisa tinggal di sana lebih dulu dari mikroba lain yang tidak baik.
Jika disimpan beberapa bulan, keberadaan bakteri baik itu bisa membantu mengubah daging sapi menjadi salami.
Manusia Mengawetkan Makanan
Sejak dulu, leluhur manusia sudah menemukan cara-cara untuk membuat makanan tidak membusuk dan basi.
Ada yang menemukanya secara tidak sengaja dan ada yang menemukannya karena keterbatasan keadaan.
Bakteri baik bukan hanya membantu menghalau bakteri dan kuman yang membuat makanan busuk, namun juga membuat rasanya jadi enak.
Baca Juga: Kisah Asal Mula Keju, Olahan Susu yang Ditemukan Tanpa Sengaja
Misalnya, bakteri dan jamur yang mendapatkan makanan dari biji cokelat, melembutkan polifenol yang pahit dan membantu menciptakan rasa cokelat yang lezat.
Oh iya, rupanya semakin sering kita terpapar oleh mikroba dalam makanan fermentasi, kita jadi semakin suka makanan itu, lo.
Karenanya, di seluruh dunia, semua orang punya kebiasaan dan selera yang berbeda dalam membuat dan mengonsumsi makanan fermentasi.
Wah, kalau tidak ada bantuan bakteri baik, mungkin kita tidak bisa menikmati keju, cokelat, roti, salami, yogurt, kimchi, dan banyak makanan lainnya, lo!
Baca Juga: Bagaimana Susu Berubah Jadi Yogurt dan Rasanya Masam?
Yuk, lihat video ini juga!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | MinuteEarth |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR