Tempering adalah proses melelehkan dan mendinginkan cokelat untuk menghasilkan permukaan cokelat yang halus dan mengilap.
Kalau proses ini tidak dilakukan dengan benar, maka lemak biji cokelat akan terpisah dari campuran cokelat saat cokelat berada pada suhu yang hangat.
Akibatnya, setelah cokelat mendingin, lemak tadi akan ikut mengeras lalu muncul ke permukaan berupa bintik-bintik putih.
Selain proses tempering yang tidak tepat, ada faktor lainnya yang bisa menyebabkan fat bloom muncul di permukaan cokelat.
Proses kristalisasi yang tidak berlangsung baik selama proses tempering, pencampuran rasa cokelat yang berbeda, suhu yang berbeda pada bagian luar dan dalam cokelat, hingga penyimpanan cokelat yang tidak tepat juga bisa menyebabkan fat bloom muncul.
Baca Juga: Meski Tinggi Lemak, Ternyata 4 Makanan Ini Baik untuk Kesehatan
Sugar Bloom
Selain fat bloom, ada juga sugar bloom yang bisa muncul pada permukaan cokelat.
Biasanya, sugar bloom terjadi ketika cokelat disimpan di tempat yang lembap.
Sugar bloom juga bisa terjadi jika ada perpindahan letak penyimpanan cokelat dengan perubahan suhu yang mendadak.
Air yang muncul pada permukaan cokelat yang lembap akan melarutkan gula dalam cokelat.
Baca Juga: 9 Makanan Ini Baik Dikonsumsi Pasien Diabetes, Apa Saja, ya?
Nah, ketika air ini menguap, maka gula yang sudah larut akhirnya akan mengkristal dan mengendap di atas permukaan cokelat.
Kristal dari gula inilah yang kemudian memunculkan bercak putih pada cokelat sehingga membuat cokelat terlihat seperti berjamur.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR