Bobo.id - Siapa yang memiliki hobi menggambar, melukis, atau mewarnai?
Biasanya, apa yang teman-teman gunakan untuk memberikan warna pada gambar yang sudah dibuat?
Ada pensil warna, krayon, cat air, maupun cat minyak yang bisa digunakan untuk mewarnai gambar yang sudah dibuat.
Namun dari berbagai alat pewarna, cat minyak ternyata memiliki harga yang paling mahal dibandingkan pewarna lainnya.
Baca Juga: Unik! Tugu di Ini Terlihat Berbeda Dilihat dari Sudut yang Berbeda
Cat Minyak Sudah Digunakan Sejak Ratusan Tahun Lalu
Penggunaan cat minyak ternyata sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu. Cat ini banyak digunakan pada masa Renaissance, di mana banyak pelukis besar menghasilkan berbagai karyanya.
Cat minyak dipilih menjadi pewarna pada masa itu karena warna yang dihasilkan cat minyak bisa bertahan hingga bertahun-tahun tanpa luntur.
Biasanya, cat minyak terbuat dari berbagai bahan yang menghasilkan pigmen yang dihancurkan kemudian ditambahkan bahan pengikat dan penebal untuk membentuk cat permanen.
Namun harga cat minyak ternyata sangat mahal, bahkan harga satu liter cat minyak bisa mencapai lebih dari 15 juta rupiah.
Pigmen Pembentuk Cat Minyak Menyebabkan Harganya Menjadi Mahal
Cat minyak yang bagus dihasilkan dari pigmen yang berkualitas baik dalam pigmen yang tinggi.
Pigmen adalah zat pewarna yang dicampurkan bersama bahan-bahan lainnya untuk membuat cat minyak.
Cat minyak yang dibuat dari pigmen yang berkualitas akan menghasilkan warna yang dapat bertahan lama dan tidak luntur.
Untuk menghasilkan cat minyak yang berkualitas tinggi, biasanya cat minyak akan terdiri dari 75 persen pigmen dan sisanya adalah bahan campuran.
Nah, karena cat minyak berkualitas terbuat dari pigmen yang juga berkualitas, maka yang membuat cat minyak berharga tinggi adalah bahan pigmen atau zat warnanya.
Baca Juga: Sering Ada Lapisan Putih pada Cokelat, Apakah Lapisan Itu Jamur?
Untuk bisa mendapatkan pigmen yang berkualitas, maka dibutuhkan juga bahan-bahan yang berkualitas tinggi.
Pada zaman Romawi, ungu Tyrian adalah warna favorit di kerajaan zaman Romawi kuno.
Warna ungu Tyrian yang cerah ini ternyata dibuat dari kelenjar siput laut, teman-teman.
Dibutuhkan sebanyak 12.000 siput laut yang nantinya hanya menghasilkan dua gram warna ungu Tyrian!
Baca Juga: Ini Dia 3 Olahraga yang Dinilai Menjadi Aktivitas Fisik Terbaik
Sedangkan untuk menghasilkan cat minyak berwarna kuning cerah juga cukup sulit, nih.
Warna kuning cerah yang disebut kuning india pada awalnya dibuat dari air seni sapi yang hanya diberi makan daun mangga.
Ada juga warna bernama ultramarine, yang bahan pigmennya hanya bisa ditambang di Afganistan.
Warna ini terbuat dari lapis lazuli, yang merupakan batu permata dan merupakan bentuk pigmen paling murni.
Kesulitan-kesulitan dalam mendapatkan pigmen yang berkualitas inilah salah satu penyebab mahalnya harga cat minyak.
Baca Juga: 5 Buah Asli Asia Tenggara Ini Punya Banyak Manfaat Kesehatan
Pengolahan Pigmen dan Bahan Campuran Menjadi Cat Minyak Juga Sulit
Tidak hanya untuk mendapatkan pigmen yang berkualitas, proses pengolahan dan pencampuran pigmen dengan bahan campuran lainnya juga menjadi proses penting pembuatan cat minyak.
Dalam pembuatan cat minyak, harus melalui tiga jenis penggilingan dan pencampuran.
Pada tahap pertama, penggilingan dilakukan menggunakan aluminium, kemudian dilanjutkan menggunakan penggiling baja, dan yang terakhir menggunakan granit atau marmer.
Selain itu, bahan pencampur dan cara yang dilakukan untuk setiap pigmen berbeda-beda.
Baca Juga: Olahraga Mengeluarkan Keringat, Bolehkah Melakukan Olahraga di Ruangan Ber-AC?
Suatu warna akan membutuhkan minyak lebih banyak, tapi ada juga yang membutuhkan lebih sedikit minyak.
Beberapa pigmen juga harus digiling sampai tingkat kehalusan tertentu, sehingga cat minyak bisa lebih kasar atau lebih halus dibandingkan yang lainnya.
Hal ini disebabkan karena proses penggilingan akan memengaruhi warna dari setiap warna cat minyak.
Baca Juga: Sering Mengalami 5 Masalah Kesehatan Ini? Ternyata Bisa Disebabkan Karena Kurang Sayur dan Buah
Proses penggilingan warna yang dilakukan terlalu lama atau terlalu sebentar akan mengubah warna, misalnya ingin membuat warna biru, tapi justru menjadi terlihat lebih ungu.
Setelah cat minyak selesai diolah pun masih dibutuhkan proses pengujian, untuk mengukur ketahanan, konsistensi warna, dan ketepatan cahaya pada cat minyak.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Bussines Insider |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR