Bukti Pengolahan Kaviar Terdapat di Sisa Makanan dari Zaman Batu
Dari penelitian yang dilakukan pada sisa makanan hangus yang ada di Jerman, peneliti bisa mengetahui bahwa manusia Zaman Batu juga memasak telur ikan atau kaviar.
Sisa makanan hangus yang ada di alat masak dari tanah liat pada Zaman Batu ini kemudian diteliti kandungan proteinnya.
Dalam melakukan penelitian ini, ilmuwan mengisolasi sekitar 300 protein dan membandingkannya dengan telur ikan segar serta jaringan yang ada.
Dari hasil ini, ilmuwan kemudian mengidentifikasi bahwa makanan sisa itu adalah kaviar atau telur ikan.
Baca Juga: Jangan Salah Saat Pesan Steak, Ini Bedanya Tenderloin dan Sirloin
Ilmuwan menuliskan, manusia Zaman Batu pada tahun 4.000 Sebelum Masehi yang mendapatkan makanan dengan berburu dan mengumpulkan, akan memasak ikan dengan cara mereka.
Teknik atau cara memasak yang digunakan adalah dengan memasak telur ikan di dalam panci dengan air ataua kaldu ikan yang dipanaskan menggunakan bara api.
Panci atau pot ini kemudian ditutup menggunakan daun untuk menahan panas atau menghasilkan rasa tambahan pada masakan.
Baca Juga: Tidak Disarankan Kumur Berkali-kali Setelah Sikat Gigi, Kenapa Begitu?
Kaviar yang Mahal Pernah Dihargai dengan Murah
Saat ini, kaviar biasanya hanya disajikan di restoran atau tempat makan yang mewah.
Hal ini disebabkan karena harganya yang mahal hingga kaviar dianggap sebagai makanan mewah.
Namun kaviar ternyata pernah menjadi makanan yang dihargai murah, lo.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Scientific American,Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR