Bobo.id - Siapa yang sudah pernah mendengar atau justru pernah mencicipi kaviar?
kaviar adalah hidangan yang terbilang mewah, yaitu telur ikan yang sudah diolah dengan cara dihilangkan bagian lemaknya dan sudah digarami.
Proses ini dilakukan untuk memberikan rasa sekaligus mengawetkan kaviar.
Harga kaviar yang tinggi, yaitu sekitar 97 sampai 487 juta rupiah untuk satu kilogramnya membuat kaviar tergolong sebagai makanan mewah.
Baca Juga: Wah, Ternyata Ini Akibatnya Jika Menyimpan Bubble Tea yang Sudah Dibuka di Kulkas
Biasanya, kaviar dihidangkan di restoran mewah dengan makanan yang juga mewah.
Nah, sebuah penelitian terbaru menunjukkan kalau kaviar yang saat ini menjadi makanan mewah ternyata sudah dikonsumsi sejak Zaman Batu.
Hal ini diketahui dari penelitian pada sisa makanan yang ada di sebuah situs arkeologi di Jerman.
Bukti Pengolahan Kaviar Terdapat di Sisa Makanan dari Zaman Batu
Dari penelitian yang dilakukan pada sisa makanan hangus yang ada di Jerman, peneliti bisa mengetahui bahwa manusia Zaman Batu juga memasak telur ikan atau kaviar.
Sisa makanan hangus yang ada di alat masak dari tanah liat pada Zaman Batu ini kemudian diteliti kandungan proteinnya.
Dalam melakukan penelitian ini, ilmuwan mengisolasi sekitar 300 protein dan membandingkannya dengan telur ikan segar serta jaringan yang ada.
Dari hasil ini, ilmuwan kemudian mengidentifikasi bahwa makanan sisa itu adalah kaviar atau telur ikan.
Baca Juga: Jangan Salah Saat Pesan Steak, Ini Bedanya Tenderloin dan Sirloin
Ilmuwan menuliskan, manusia Zaman Batu pada tahun 4.000 Sebelum Masehi yang mendapatkan makanan dengan berburu dan mengumpulkan, akan memasak ikan dengan cara mereka.
Teknik atau cara memasak yang digunakan adalah dengan memasak telur ikan di dalam panci dengan air ataua kaldu ikan yang dipanaskan menggunakan bara api.
Panci atau pot ini kemudian ditutup menggunakan daun untuk menahan panas atau menghasilkan rasa tambahan pada masakan.
Baca Juga: Tidak Disarankan Kumur Berkali-kali Setelah Sikat Gigi, Kenapa Begitu?
Kaviar yang Mahal Pernah Dihargai dengan Murah
Saat ini, kaviar biasanya hanya disajikan di restoran atau tempat makan yang mewah.
Hal ini disebabkan karena harganya yang mahal hingga kaviar dianggap sebagai makanan mewah.
Namun kaviar ternyata pernah menjadi makanan yang dihargai murah, lo.
Dulu, kaviar hanya disajikan untuk para raja dan bangsawan. Namun di abad ke-19, jumlah ikan sturgeon yang menghasilkan kaviar, sangat melimpah di Amerika Serikat.
Bahkan karena jumlahnya yang terlalu banyak, kaviar diberikan secara gratis pada orang-orang.
Selain di Amerika Serikat, nelayan di Eropa menjadikan kaviar atau telur ikan sebagai pakan ternak, bahkan ada yang meninggalkannya begitu saja di bibir pantai.
Sayangnya, semakin lama ikan yang termasuk dalam kelompok sturgeon yang menghasilkan kaviar tingkat tinggi semakin sedikit jumlahnya.
Baca Juga: Hindari Mengonsumsi 6 Makanan dan Minuman Ini Saat Perut Kosong, ya!
Tempat hidup ikan sturgeon juga tercemar oleh polusi dan mereka sulit menemukan tempat untuk berkembang biak. Tidak hanya itu, ikan sturgeon juga terus ditangkap untuk diambil telur dan dagingnya.
Padahal, untuk bisa menjadi dewasa sampai berkembang biak, ikan ini membutuhkan waktu delapan sampai 20 tahun.
Semakin sedikitnya jumlah ikan sturgeon dan adanya pelarangan penangkapan ikan sturgeon inilah yang kemudian menyebabkan harga kaviar menjadi mahal.
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Scientific American,Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR