Di rumah, waktu malam hari pembicaraan tentang olahraga masih berlanjut. "Berusaha sebaik mungkin, To. Kalau kamu menang Sabtu depan, kamu dapat hadiah game tetris!" dorong Ibu.
Kami akan menyorakimu keraskeras! Mungkin baik juga kita mengundang saudara-saudara sepupumu!" usul Ayah.
"Kalau kalah kan malu!" kata Anto.
"Menang atau kalah tak jadi soal. Yang penting sudah mencoba dan berusaha!" kata Ibu. Kata-kata Ibu itu justru mendorong Yuli untuk bicara.
Baca Juga: 6 Manfaat Ini Bisa Kamu Dapatkan Jika Tidak Tidur Dekat Ponsel
"Ibu, bolehkah Yuli tidak ikut ke gelanggang Sabtu depan? Yuli ingin ke rumah teman!" pinta Yuli.
"Lho, Anto kan mau bertanding. Apa karnu tidak mau ikut memberi dorongan?" tanya Ibu.
"Bukan tidak mau. Cuma Yuli sudah janji!" kata Yuli. Entah dari mana keberanian itu didapatnya.
"Kalau sudah janji, ya harus ditepati!" Ayah memutuskan.
"Baiklah, tapi Sabtu depannya lagi kamu harus ikut," kata Ibu. Yuli mengangguk setuju. Hatinya berbunga-bunga. Tiba-tiba timbul semangatnya.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR