Salah satu cara yang mudah kita ingat untuk melihat kandungan gula adalah memperhatikan bahan yang berakhiran “ose” dalam bahasa Inggris atau “osa” dalam bahasa Indonesia, misalnya fructose (fruktosa), glucose (glukosa), dextrose (dekstrosa), dan sucrose (sukrosa) pada makanan kemasan.
Yang lebih mudah, gula tambahan juga terkadang dituliskan sebagai campuran sari buah, madu, sirup, atau nektar.
Apakah Gula Tidak Baik untuk Tubuh?
Sebenarnya, gula tidak buruk bagi tubuh, kok, teman-teman.
Namun, yang perlu kita hindari adalah kecenderungan mengonsumsi makanan yang tinggi gula kandungan gula, yang bisa menyebabkan kadar gula terlalu tinggi di tubuh.
Selain memicu diabetes tipe 2, kelebihan gula juga bisa meningkatkan risiko kelebihan berat badan serta obesitas.
Lebih baik sumber energi (karbohidrat) lebih banyak kita dapatkan dari zat tepung dibandingkan zat gula, karena tubuh memecah karbohidrat tepung lebih lambat sehingga peningkatan energi terjadi bertahap.
Jadi, batasi konsumsi gula, terutama gula tambahan dari makanan dan minuman tambahan, ya, teman-teman.
Baca Juga: Selain Makanan, 5 Kebiasaan Sehari-Hari Ini Bisa Membuat Gula Darah Naik
Yuk, lihat video ini juga!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Eating Well,British Heart Foundation |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR