Pino berpikir sejenak. la tahu bahwa nanti sore pasti ada orang-orang yang kelabakan mencari minyak tanah. Dan mereka pastilah lari ke mercu suar. Dan ayahnya pasti tidak tega menolak, permintaan para tetangga. Bisa-bisa lampu mercu suar kekurangan minyak dan akibatnya berbahaya bagi kapal-kapal bila lampu tidak menyala.
Tapi, tentu Ayah takkan membiarkan lampu mercu suar kehabisan minyak. Lalu, tetangga yang ditolak mungkin ada yang tak senang hati. Minyak tanah dibutuhkan untuk kompor, untuk lampu semprong di desa yang belum mendapat aliran listrik itu.
Baca Juga: Kenapa saat Fokus, Kita Jadi Tidak Mendengar Apapun? #AkuBacaAkuTahu
Maka Pino pun berunding dengan Pak Manuel. Akhirnya Pak Manuel memberi uang pada Pino. Pino pergi ke warung dan membeli 3 buah kaleng blek bekas biskuit. Ketiga kaleng itu diisi penuh dengan minyak tanah dan dibawa ke rumah Pino. Pino berjanji akan mengantarkan uangnya besok ke desa tetangga. la yakin ketiga kaleng minyak itu akan terjual habis.
Pada petang hari pesta selesai. Orang-orang mulai ingat akan urusan rumah tangganya masingmasing. Ingat bahwa seharusnya tadi mereka beli minyak tanah. Tapi pesta yang demikian meriah dan mengasyikkan membuat orang lupa beli minyak tanah. Kehidupan berjalan biasa lagi.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR