Ayah Pino bersiap-siap berangkat ke mercu suar. Dua jerigen minyak tanah ditentengnya dan dibawanya menuju perahu. Ketika itulah Pak Simon, tetangga mereka keluar dari rumahnya dan berseru, "Hoii, kami perlu minyak tanah. Tolonglah dua liter saja!"
Suaranya yang keras justru membuat beberapa orang lain keluar dari rumahnya masing-masing. Mereka mengerumuni ayah Pino dan dua kaleng minyak tanahnya, seperti semut mengerumuni gula.
Baca Juga: Cara Asyik Membaca Dongeng, Bisa dari Buku Fisik dan Buku Elektronik #MendongenguntukCerdas
Ayah Pino terdiam. Kalau ia menolong beberapa tetangga itu, nanti minyak tanah untuk lampu mercu suar tak cukup. Kalau tak ditolong, nanti malam mereka kegelapan. Dan mungkin ada juga yang tak bisa memasak. Lagi pula untuk melayani 5-6 orang itu perlu waktu. Bisa-bisa ia terlambat menyalakan lampu mercu suar.
Ketika itulah Pino mendekati ayahnya dan berkata, "Bapak berangkat saja ke mercu suar. Di rumah ada 3 kaleng minyak tanah. Aku bisa mengurus penjualannya. Besok akan kuantar uang hasil penjualan minyak pada Pak Manuel ke desa sebelah Timur,"
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR