Bobo.id - Orang yang sering lupa berbagai macam hal biasanya disebut pikun.
Lalu kalau kita lupa meletakkan suatu barang atau janji dengan orang lain, kita juga disebut pikun.
Wah, padahal bisa saja, sebenarnya yang dialami seseorang itu hanya karena mereka pelupa, dan bukannya pikun.
Yap, meskipun keduanya sering disamakan, namun sebenarnya lupa dan pikun itu berbeda, teman-teman.
Yuk, cari tahu apa bedanya, sehingga kita tidak salah menyebutkan apakah seseorang hanya pelupa atau memang pikun!
Lupa dan Pikun Merupakan Dua Hal yang Berbeda
Lupa dan pikun punya gejala umum yang sama, nih, yaitu tidak bisa mengingat sesuatu.
Namun sebenarnya pikun dan lupa itu berbeda, teman-teman.
Mengutip dari Kompas.com, berdasarkan penjelasan dari dokter Gea Pandhita, seorang dokter spesialis saraf, lupa atau pelupa disebabkan karena adanya gangguan pemusatan perhatian sementara.
Sedangkan pikun terjadi karena menurunnya fungsi kognitif yang ditambah dengan adanya gangguan aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Kebanyakan Orang Jadi Sering Bersin Ketika Sedang Flu, Ternyata Ini Penyebabnya
Hal yang Dilakukan Orang Pelupa dan Pikun Juga Berbeda
Nah, karena lupa dan pikun disebabkan oleh hal yang berbeda, maka ketidakmampuan mengingat pada dua hal ini juga berbeda.
Pada orang yang pelupa, mereka akan bisa mengulangi kejadian atau urutan kejadian yang dialami atau dilihatnya.
Misalnya ketika seseorang lupa meletakkan di mana barangnya, mereka akan bisa menjelaskan apa yang dilakukannya saat meletakkan barang, sebelum lupa di mana barang itu diletakkan.
Sebaliknya, orang yang pikun tidak akan bisa menjelaskan kronologi maupun mengingat-ingat apa yang dilakukannya sebelum ia lupa meletakkan di mana barangnya.
Baca Juga: Kejadian Aneh Saat Tidur Ini Sering Dialami Banyak Orang, Apa Kamu Pernah?
Ini artinya, orang yang pelupa masih bisa mengingat berbagai hal, tapi hanya melupakan satu atau beberapa hal saja.
Sedangkan orang yang pikun tidak bisa mengingat bermacam-macam hal, baik itu hal yang penting maupun hal yang kecil.
Pelupa Berkaitan dengan Dua Jenis Gangguan Konsentrasi
Lupa yang merupakan gangguan konsentrasi ini ternyata dibagi menjadi dua jenis.
Pertama, adalah gangguan konsentrasi, yaitu top down. Gangguan konsentrasi jenis ini terjadi ketika otak sudah diatur untuk mengingat suatu hal yang penting.
Baca Juga: Tak Hanya Orang Tua, Tremor Juga Bisa Dialami Anak-Anak! Apakah Bisa Disembuhkan?
Akibatnya, hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan sesuatu yang perlu kita ingat akan terlupakan begitu saja.
Misalnya, ketika selesai mengerjakan ujian, kita masih ingat apa jawaban yang ditulis, sedangkan soalnya akan terlupakan.
Hal ini disebabkan karena kita hanya fokus pada mengingat jawaban soal, baik dari saat belajar maupun saat mengerjakan soal ujian.
Gangguan konsentrasi yang kedua adalah bottom up, yang terjadi ketika konsentrasi seseorang sangat mudah teralihkan atau lupa.
Biasanya, hal ini disebabkan karena fokus kita teralihkan pada hal lain.
Contohnya, ketika sedang membaca buku, lalu ibu memanggil kita, maka ketika akan melanjutkan membaca, kita lupa, nih, paragraf terakhir yang dibaca.
Baca Juga: Pernah Melihat Titik atau Pola Putih saat Menutup Mata? Sensasi Ini Ada Penjelasan Ilmiahnya
Pikun Melibatkan Lebih Banyak Hal yang Dilupakan
Dari penjelasan mengenai lupa atau pelupa, kita jadi tahu, nih, kalau lupa hanya terjadi pada beberapa hal saja.
Sedangkan saat seseorang mengalami kepikunan, maka hal yang dilupakan dan tidak bisa diingatnya akan lebih kompleks atau rumit, karena adanya penurunan fungsi kognitif dan perilaku.
Baca Juga: Anak-Anak Bisa Terkena Batu Ginjal, Bahan Alami yang Mudah Ditemui Ini Bisa Hancurkan Batu Ginjal
Contohnya adalah orang pikun tidak bisa mengambil keputusan saat berada dalam kondisi tertentu, seperti mengerem atau melajukan kendaraan saat ada orang yang menyeberang.
Pikun juga membuat seseorang tidak bisa mengingat hal penting, nih, seperti alamat rumah maupun nomor telepon orang lain.
Pikun Biasanya Dialami Orang Tua, Berbeda dengan Pelupa
Pikun terjaid akibat berkurangnya sel saraf di otak sehingga menyebabka terjadinya berbagai penurunan fungsi di otak.
Nah, inilah sebabnya pikun biasanya dialami oleh orang yang berusia di atas 55 tahun maupun orang lanjut usia.
Namun berbeda dengan pelupa, nih, yang bisa dialami oleh orang dari berbagai usia, mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Baca Juga: Bukan Hanya Penting Bagi Makhluk Hidup, Ini yang Terjadi Jika Oksigen Hilang dari Bumi
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR