Bobo.id - Untuk mengurangi penyebaran virus corona dan risiko seseorang terpapar virus ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk tetap berada di rumah saja.
Hal ini dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari murid yang belajar di rumah dengan sistem e-learning, hingga ayah dan ibu yang melakukan WFH atau work from home, yaitu bekerja dari rumah.
Selain itu, kita juga diminta untuk tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak, nih.
Keperluan mendesak ini misalnya seperti membeli kebutuhan sehari-hari yang diperlukan di rumah.
Meski harus banyak berada di rumah, kita tetap harus memenuhi kebutuhan nutrisi harian kita, ya!
Tujuannya agar tubuh selalu sehat, sehingga sistem imun juga tetap terjaga dan bisa melawan berbagai penyakit yang masuk ke tubuh.
Nah, untuk itu ada tiga jenis makanan yang tidak boleh lupa untuk selalu dikonsumsi meski kita harus banyak berada di rumah.
Apa saja, ya, tiga jenis makanan itu?
1. Karbohidrat
Karbohidrat jadi satu dari tiga komponen paling penting yang harus ada dalam setiap menu makanan kita, nih, teman-teman.
Ingatlah kalau karbohidrat tidak nasi nasi putih, jadi kamu tidak perlu meminta orang tua untuk membeli banyak beras dan disimpan di rumah.
Beras atau nasi bisa juga diganti dengan kentang, pasta, singkong, mi, roti, dan lainnya sebagai sumber karbohidrat.
2. Protein
Nutrisi lainnya yang juga harus dicukupi selama berada di rumah adalah protein.
Telur merupakan sumber protein yang paling mudah didapatkan dan juga murah.
Untuk memenuhi kebutuhan protein, kita juga bisa membeli beberapa pilihan daging kalengan, misalnya tuna atau kornet agar bisa disimpan lebih lama.
Namun jangan cemas kalau tidak punya microwave, karena kita bisa juga menghangatkan makanan dengan cara lain seperti dikukus, direbus, atau menggunakan rice cooker dan penanak nasi.
3. Serat
Selain karbohidrat dan protein, serat adalah nutrisi yang tidak boleh ketinggalan untuk selalu dipenuhi ketika kita berada di rumah, nih.
Serat bisa didapatkan dari beberapa bahan makanan pokok, seperti oat atau beras merah.
Namun, kamu juga bisa menyediakannya dalam bentuk sayuran yang dapat menjadi pelengkap menu makanan.
Sayuran berbatang seperti brokoli atau wortel cenderung lebih awet untuk disimpan dibandingkan sayuran berdaun.
Baca Juga: Digemari Banyak Orang, Apakah Telur Setengah Matang Baik untuk Dikonsumsi?
Sayur berdaun bisa disimpan sampai tiga hari. Kalau sayur dimasak dulu lalu dibekukan, bisa disimpan lama.
Sayur beku yang ada di supermarket juga bisa menjadi pilihan.
Banyak orang menganggap sayur beku tidak bagus, tapi sebenarnya saat di pabrik, sayur langsung dimasukkan ke blast chiller.
Baca Juga: Banyak yang Keliru Karena Bentuknya Mirip, Inilah Cara Membedakan Pastel dan Panada
Nah, hal ini akan membuat nutrisi sayur tersebut enggak hilang saat dilelehkan lagi.
Meski harus berada di rumah dalam rangka melakukan social distancing, tetap penuhi kebutuhan nutrisi setiap hari agar sistem imun tubuh kuat, ya!
(Penulis: Danastri Putri)
Tonton video ini juga, ya!
Source | : | GridKids.id |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR