Karenanya, ia membantu penyerbukan tumbuhan dengan membawa serbuk sari ke bunga lainnya.
Kelelawar itu juga membantu penyebaran biji di hutan sehingga tumbuhan bisa berkembang biak.
Misalnya, kelelawar pemakan nektar yang tinggal di gua-gua di Asia Tenggara, adalah satu-satunya polinator (pembantu penyerbukan alami) bagi pohon durian.
Ada juga kelelawar yang membantu penyerbukan pisang, persik, dan yang lainnya.
Kelelawar juga jadi inspirasi bagi pengetahuan, lo, misalnya seperti desain robot terbang yang dibuat dengan meniru kelelawar.
Kelelawar juga menjadi inspirasi bagi pesawat mata-mata, lo.
Bagaimana dengan Penyakit yang Dibawa Kelelawar, Bo?
Selain dianggap seram, kelelawar juga dikenal sebagai salah satu hewan yang membawa penyakit.
Misalnya ada kelelawar tertentu yang membawa penyakit rabies. Kelelawar yang membawa penyakit rabies itu sebenarnya hanya kurang dari lima persen dari seluruh spesies.
Ada juga kelelawar yang membawa beberapa jenis coronavirus.
Kelelawar yang sakit memang jadi berperilaku aneh, misalnya tidak bisa terbang atau muncul di siang hari sehingga bertemu manusia.
Namun, kita bisa melindungi diri dengan cara melindungi kelelawar, lo. Artinya, dengan tidak menganggu habitat kelelawar, kelelawar juga akan sehat dan tidak bersinggungan dengan manusia maupun hewan ternak yang jadi makanan manusia.
Ini bisa menjadi bentuk tanggung jawab manusia dalam mengurangi risiko kelelawar menularkan penyakit, teman-teman.
Baca Juga: Banyak Virus Penyakit Berasal dari Kelelawar, Bagaimana Cara Kelelawar Melawannya?
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | TED-ED,MinuteEarth |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR