2. Lemea
Teman-teman di Bengkulu mungkin sudah tidak asing dengan makanan ini. Lemea adalah makanan fermentasi yang berasal dari suku Rejang, Bengkulu.
Untuk membuat lemea, bahan yang digunakan adalah rebung (tunas bambu) dan ikan.
Kedua bahan ini dicincang dan dicampur, kemudian dibungkus rapat dengan daun pisang.
Disimpan selama 1-3 hari hingga akhirnya bisa untuk disantap.
Ikan yang biasa digunakan adalah ikan mujair, sepat, dan ikan-ikan kecil air tawar lainnya.
Fermentasi pada proses pembuatan lemea berasal dari mikroorganisme yang secara alami dihasilkan rebung dan ikan tawar tadi.
Rasa lemea ini agak asam dan pedas serta menghasilkan aroma yang unik dan gurih setelah dimasak.
Baca Juga: Selain Anjing, 5 Hewan Ini Juga Punya Penciuman yang Tajam, Padahal Ada yang Tidak Memiliki Hidung
3. Oncom
Oncom adalah makanan fermentasi yang berasal dari suku Sunda dan cukup terkenal sebagai makanan olahan khas Jawa Barat.
Oncom ini ada dua jenis, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Kedua jenis oncom ini dibedakan berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuatnya.
Oncom merah dibuat dari ampas tahu yang kemudian difermentasikan dengan kapang Mucor sp.
Sedangkan oncom hitam dibuat dari ampas kacang tanah yang terkadang dicampur dengan ampas singkong atau tapioca.
Kapang yang terdapat dalam fermentasi oncom adalah Rhizopus oligosporus.
Proses fermentasi oncom memerlukan waktu 2-3 hari.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Ternyata Lubang di Atas Bangku Plastik Ada Fungsinya!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR