Selain itu, erupsi yang terjadi pada tanggal 11 April 2020 pukul 10.00 WIB ini memiliki abu dan asap letusan yang mengarah ke sisi utara.
Dari pengamatan ini, terlihat kalau lokasi sumber asap menandakan posisi kawah masih sama sebelum letusan terjadi.
Ini artinya, letusan yang terjadi pada Jumat, 10 April 2020 lalu tidak menyebabkan adanya perluasan kawah secara signifikan.
Terdengar Dentuman Aneh saat Gunung Anak Krakatau Erupsi
Kejadian erupsi Gunung Anak Krakatau ternyata membuat pengguna media sosial menjadi ramai, nih.
Baca Juga: Sering Diucapkan Setiap Hari, Banyak yang Belum Tahu Arti Kepanjangan 7 Kata Singkatan Ini!
Sebabnya, para pengguna media sosial menyebut ada dentuman keras yang terdengar saat Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi.
Namun, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebut suara dentuman yang ramai dibahas di media sosial bukan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau.
Setelah melakukan konfirmasi dengan petugas di pos pengamatan, Pak Hendra Gunawan yang merupakan Kepala Budang Mitigasi Gunung Api mengatakan kalau para petugas tidak mendengar suara apapun, karena letusannya yang kecil.
Baca Juga: Terlalu Sering Menatap Layar Ponsel atau Komputer Selama di Rumah? Ini 7 Cara Mencegah Mata Lelah
Menurutnya, erupsi gunung yang terletak di Selat Sunda dalam wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, itu cuma mengeluarkan semburan dengan ketinggian berkisar 500 meter.
Ia menyebut letusan yang terjadi pada Jumat malam juga bukan merupakan letusan eksplosif dan cuma semburan.
Terlebih, saat erupsi terjadi, dalam jarak dua kilometer hanya akan terdengar suara desis saja.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | LAPAN |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR