Bobo.id - Saat membuat teh atau minuman lain yang ditambahkan gula, biasanya kita akan menggunakan air panas atau air hangat dulu untuk melarutkan gulanya.
Setelah gula larut, kemudian baru ditambahkan dengan air yang bersuhu normal atau dingin.
Yap, dengan menggunakan air bersuhu tinggi, misalnya air panas atau air hangat, gula akan lebih mudah larut.
Hal ini juga berlaku pada garam, yang lebih mudah dan cepat larut pada air panas, dibandingkan dengan menggunakan air dingin atau air yang suhunya normal.
Jika kita menggunakan air dingin untuk melarutkan gula atau garam, proses pelarutannya akan berlangsung lebih lama, bahkan ada beberapa butir yang tidak larut.
Reaksi apa, ya, yang berlangsung saat kita melarutkan gula dan garam menggunakan air hangat atau air panas, sehingga gula dan garam bisa lebih mudah larut?
Gula dan Garam Lebih Mudah Larut Menggunakan Air Hangat atau Panas
Proses pelarutan disebabkan oleh pelarut, yaitu zat yang bisa melarutkan zat lain. Nah, dalam hal ini, air merupakan pelarut yang baik.
Meski air adalah pelarut yang baik, ada suhu tertentu di mana gula dan garam yang padat lebih mudah larut yaitu pada suhu yang tinggi.
Hal ini dipengaruhi oleh pergerakan molekul yang ada pada air bersuhu tinggi dan membuat zat padat seperti gula dan garam lebih mudah larut.
Pada air panas, terdapat lebih banyak molekul yang bergerak dibandingkan pada air dingin.
Baca Juga: Tubuh Menggigil saat Berada di Tempat Dingin, Ketahui Berbagai Reaksi Tubuh di Udara Dingin, yuk!
Akibatnya, akan terjadi lebih banyak tabrakan atau benturan antara molekul air dan benda padat, dalam hal ini adalah gula dan garam.
Saat molekul air bergerak dengan lebih cepat, maka ikatan antar molekul lebih mudah ditarik dan dipecah.
Namun tidak semua zat padat bisa dipecah oleh air, baik air bersuhu tinggi maupun bersuhu rendah, misalnya pasir.
Baca Juga: Meski Lebih Terik, Waktu Terbaik untuk Berjemur adalah Pukul 10 Pagi! Mengapa Begitu?
Pasir tidak bisa larut di dalam air karena ikatan pada air tidak cukup kuat untuk menarik ikatan molekul pada pasir.
Meski air tidak bisa melarutkan pasir, beberapa cairan asam yang kuat bisa melarutkan pasir.
Mengapa Air Dingin Tidak Bisa Melarutkan Gula, Garam, dan Zat Padat Tertentu?
Kalau teman-teman ingat, pergerakan molekul pada air bersuhu tinggi jumlahnya banyak.
Hal ini kemudian menyebabkan ada banyak tabrakan atau benturan yang terjadi sehingga merobek molekul.
Namun pada air dingin, gula dan garam sulit terlarut. Penyebabnya karena jumlah pergerakan molekul pada air dingin tidak sebanyak yang ada di air panas.
Nah, karena jumlah benturan yang terjadi juga hanya sedikit, maka hal ini kurang bisa merobek ikatan molekul padat yang dicampurkan pada air.
Baca Juga: Apa Benar Vitamin C Ampuh untuk Melindungi Kita dari Infeksi Virus Corona? Inilah Penjelasannya
Namun Hal yang Berbeda Justru Terjadi pada Gas
Kalau kita bisa dengan mudah melarutkan benda padat pada air panas, hal sebaliknya justru terjadi pada gas, nih, teman-teman.
Gas justru akan sulit larut saat suhu pelarut, seperti air meningkat suhunya.
Saat molekul gas menjadi lebih aktif, molekul gas akan dengan mudah melepaskan diri dari cairan yang mengikatnya.
Hal ini bisa kita lihat pada minuman bersoda, yang akan lebih cepat untuk kehilangan karbon dioksidanya di suhu yang tinggi, seperti hari yang panas.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Source | : | Wonderopolis,Science Focus |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR