Bobo.id - Dari tiga kali jadwal makan dalam sehari, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, biasanya porsi makan siang akan lebih banyak dibandingkan pada jadwal makan lainnya.
Alasannya, saat siang hari kita melakukan lebih banyak aktivitas, sehinnga membutuhkan lebih banyak tenaga yang didapatkan dari makanan.
Namun apakah ada yang porsi makan malamnya justru lebih banyak dari porsi sarapan dan makan siang?
Kalau iya, teman-teman mungkin saja mengalami gangguan kebiasan makan yang disebut sebagai Night Eating Syndrome atau NES.
Selain porsi makan malam yang lebih banyak, gangguan kebiasaan makan ini ditandai dengan porsi makan yang kecil atau justru tidak lapar sama sekali saat pagi dan siang hari.
Baca Juga: Mengapa Tubuh Berkeringat Setelah Minum Obat Parasetamol? Ini Penjelasannya
Selera Makan saat Malam Lebih Besar karena Night Eating Syndrome
Sesuai namanya, night eating syndrome atau sindrom makan saat malam dilakukan oleh penderitanya pada malam hari.
Nah, orang yang memiliki sindrom NES akan merasa tidak lapar atau makan dengan porsi yang sedikit pada saat pagi dan siang.
Baru pada malam hari mereka akan merasa lapar dan akan makan dengan porsi yang lebih banyak dari porsi sarapan dan makan siangnya.
Tapi NES ini berbeda dengan gangguan makan lainnya, yaitu binge eating disorder atau kecanduan makan, lo, teman-teman.
Orang yang menderita binge eating disorder akan makan dalam jumlah banyak, berkali-kali, bahkan tidak bisa berhenti.
Sementara penderita NES mempunyai pola makan yang normal, yaitu 3 kali sehari, tapi porsinya akan lebih banyak pada malam hari.
Baca Juga: Meski Suhu Ruangan Tidak Panas, Mengapa Tempat Tidur Terasa Hangat Setelah Bangun Tidur?
Penderita NES Tidak Bisa Tidur Sebelum Makan
Kadang, kita akan kesulitan untuk tidur jika dalam keadaan perut yang lapar, tapi tetap bisa tidur jika memang sudah sangat mengantuk.
Berbeda dengan penderita NES, mereka tidak akan bsia tidur sebelum makan, teman-teman, bahkan kadang di malam hari mereka akan terbangun untuk makan.
Ketika malam hari, penderita NES harus makan terlebih dahulu atau mereka tidak akan bisa tidur.
Hal ini disebabkan karena hormon melatonin atau hormon yang memicu seseorang untuk mengantuk kadarnya lebih rendah dibandingkan dengan orang lain.
Bahkan ada beberapa penderita NES yang akan terbangun di malam hari untuk makan lalu kembali tidur karena merasa kelaparan dan perlu makan.
Baca Juga: Perut Panas Setelah Makan Pedas? 2 Minuman Ini Bisa Bantu Meredakannya!
Ada Berbagai Penyebab Night Eating Syndrome
Saat ini memang belum ada penyebab pasti dari sindrom NES, tapi ada beberapa faktor yang kemungkinan menyebabkan seseorang menderita NES.
Masalah psikologi seperti stres, berubahnya suasana hati, cemas, pola makan yang tidak teratur, aktvitas, sampai pola tidur yang berubah bisa menjadi penyebab NES, lo.
Faktor lain yang mungkin membuat seseorang menderita NES adalah karena faktor keturunan, nih, teman-teman, yaitu ada salah satu keluarga yang juga merupakan seorang penderita NES.
Baca Juga: Vitamin Larut Air dan Vitamin Larut Lemak, Inilah Perbedaan Keduanya!
Tapi ada juga yang menyebutkan kalau kebiasaan makan pada malam hari ini merupakan pengobatan dari gangguan tidur pada malam hari atau insomnia.
Saat seseorang mengalami insomnia, maka ia akan memilih untuk makan atau memakan camilan agar melawan insomnia yang dialaminya.
Berbagai Risiko yang Bisa Ditimbulkan dari NES
Makan malam memang penting bagi tubuh, karena tubuh masih memerlukan asupan energi untuk melakukan aktivitas pada malam hari.
Waktu makan malam yang baik adalah sekitar tiga jam sebelum waktu tidur, teman-teman, agar organ-organ tubuh punya waktu untuk mencerna makanan dengan baik.
Baca Juga: 8 Fakta Gigi Manusia, Salah Satunya Manusia Punya Berbagai Macam Gigi
Saat kita tidur, organ-organ tubuh juga akan beristirahat sehingga makanan tidak dapat dicerna dengan baik yang bisa menyebabkan kegemukan.
Nah, hal ini sama dengan sindrom makan pada malam hari atau NES, di mana penderitanya akan tidur setelah makan atau bangun dari tidur hanya untuk makan lalu kembali tidur.
Para penderita NES biasanya akan mengalami kenaikan berat badan karena pola makannya yang tidak teratur dan langsung tidur setelah makan.
Selain itu, penderita NES juga akan mengalami kesulitan tidur, karena kadang mereka akan bangun dari tidurnya hanya untuk makan.
Hal ini tentu saja akan memengaruhi waktu dan kualitas tidur kita, lo.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Sehari-hari Ini Penting bagi Kesehatan Otak, Salah Satunya Kebiasaan Tidur
Risiko lain dari sindrom ini adalah adanya masalah gigi jika setelah makan penderita tidak menyikat gigi dan langsung tidur.
Sisa-sisa makanan yang ada di gigi dan mulut akan menyebabkan berkembangnya bakteri yang mengikis permukaan gigi dan menyebabkan gigi berlubang.
Untuk mengobati sindrom NES, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, teman-teman, yaitu dengan melakukan terapi psikologis jika penyebabnya adalah karena stres.
Cara pengobatan lain yang bisa dilakukan adalah dengan cara memperbaiki pola tidur dan pola makan pada pagi serta siang hari.
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR