Sementara itu, Pangeran Sae Bagus Lana yang sudah tidak berdaya datang menghadap kepada gurunya untuk meminta petunjuk.
Ia pun disarankan oleh gurunya untuk membuat sebuah gelang besar yang bisa dilewati manusia. Gelang itulah yang dapat mengalahkan Pangeran Cunihin.
Jika Pangeran Cunihin melewati gelang tersebut maka seluruh kesaktiannya akan lenyap dan kembali kepada Pangeran Sae Bagus.
Setelah mendengar nasehat sang gurunya, Pangeran Sae Bagus Lana pergi ke sebuah kampung untuk menjadi seorang pembuat gelang atau “pande gelang” tanpa sepengetahuan Putri Arum.
Baca Juga: Planet Baru Layak Huni Ini Ukurannya Sedikit Lebih Besar dari Bumi
Sejak itulah, ia pun dipanggil dengan nama Pande Gelang. Penduduk setempat akrab memanggilnya Ki Pande.
Suatu hari, ketika melintas di Bukit Manggis, Pande Gelang melihat seorang gadis cantik duduk termenung seorang diri.
Rupanya, gadis itu tidak asing lagi baginya. Ia adalah Putri Arum yang sedang bersedih karena tidak ingin menikah dengan Pangeran Cunihin yang terkenal kejam dan bengis itu.
Meskipun ia tahu kalau gadis itu kekasihnya, Pangeran Sae Bagus Lana tidak ingin membongkar penyamarannya agar sang kekasih tidak bertambah sedih.
Source | : | Histori.id |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR