Bobo.id – Apakah teman-teman tahu kapan sikat gigi modern seperti yang kita gunakan sekarang diciptakan?
Sikat gigi modern seperti yang kita pakai saat ini baru ditemukan pada abad ke-20, lo, tepatnya tahun 1938.
Wah, sebelum ada penemuan sikat gigi modern, bagaimana orang zaman dulu menyikat giginya, ya?
Cari tahu, yuk!
Penemuan Sikat Gigi Modern
Bersumber dari situs Library of Congress Amerika Serikat, sikat gigi modern yang digunakan saat ini diciptakan pada 1938.
Sikat gigi modern yang dimaksud ini adlaah sikat gigi dengan bahan sikat dari nilon, teman-teman.
Ini karena nilon ditemukan pada awal abad ke-20 juga.
Sebelumnya, tahun 1700-an, dokter dari Prancis, Pierre Fauchaard menyarankan orang-orang membersihkan gigi dengan tusuk gigi atau spons yang direndam air.
Baca Juga: Orang Zaman Dulu Jarang Tersenyum dalam Foto, Mengapa Begitu, ya?
Pada akhir abad ke-18, William Addis dari Inggris mendapatkan inspirasi membuat sikat gigi dari bulu hewan dan tulang.
Namun, sikat gigi sebelum itu juga sudah ada yang mirip dengan sikat gigi modern.
Sikat gigi yang mirip sikat gigi modern ini dibuat pada abad ke-15, tepatnya tahun 1498 di Tiongkok.
Sikat gigi saat itu memiliki bagian sikat yang terbuat dari bahan yang kaku, yaitu rambut dari bagian leher babi, kemudian dipasang di sebuah pegangan.
Pegangan itu dibuat dari tulang atau bambu.
Tapi, sebenarnya budaya menyikat gigi sudah ada jauh sebelum sikat gigi yang memiliki sikat dan pegangan itu ditemukan, lo.
Alat-alat kebersihan gigi ditemukan sudah ada sejak 2.500 tahun lalu dan bahkan, budaya menyikat gigi sudah ada sejak 5.500 tahun lalu!
Penggunaan Sikat Gigi dan Budaya Menyikat Gigi Zaman Dulu
Menurut situs The Conversation, beberapa alat pembersih gigi tertua yang pernah ditemukan oleh arkeolog adalah tusuk gigi kuno, peralatan gigi dan mulut, dan tulisan tentang perawatan gigi. Benda-benda ini usianya lebih dari 2.500 tahun.
Baca Juga: Keren! Ternyata 3 Jenis Batuan Ini Dulu Digunakan Sebagai Pewarna
Salah satu tokoh pertama yang merekomendasikan untuk membersihkan gigi adalah Hippocrates. Saat itu belau menyarankan untuk membersihkan gigi menggunakan pasta gigi bubuk.
Menurut situs Greekmedicine.net, membersihkan gigi di masa awal tentunya dibantu dengan jari atau kain katun. Jari atau kain katun ini digosokkan ke permukaan gigi, teman-teman.
Di situs Huffington Post juga disebutkan bahwa bangsa Mesir Kuno menyikat gigi dengan jari telunjuk menggunakan bubuk untuk membersihkan gigi.
Bubuk itu terbuat serbuk kuku sapi, mur (damar), kulit telur, dan batu apung.
Kemudian, alat membersihkan gigi yang dianggap paling tua adalah sebuah batang yang dikunyah, yang digunakan sekitar tahun 3500 – 3000 Sebelum Masehi di Babylonia Kuno.
Batang itu terbuat dari ranting yang lama kelamaan berumbai karena terus dikunyah.
Kemudian, tulisan dari peradaban kuno Tiongkok dan Mesir, menyarankan orang-orang untuk membersihkan gigi dengan mengunyah ranting yang ujungnya berjumbai, bulu-bulu, tulang ikan, sampai duri landak.
Di peradaban kuno Tiongkok dan Mesir, ada juga yang membetulkan atau menghias gigi mengenakan bahan seperti perak, batu giok, dan emas.
Baca Juga: Sebelum Ada GPS, Bagaimana Pilot Melihat Arah Saat Terbang di Malam Hari?
Di Semenanjung Arabia, Afrika Utara, dan beberapa wilayah India, orang-orang menggunakan siwak atau miswak.
Siwak atau miswak ini adalah kayu yang dikunyah dan terbuat dari pohon siwak atau Salvadora persica.
Sementara orang Eropa membersihkan gigi menggunakan kain yang diberi garam atau butiran arang lunak.
Begitulah alat dan cara orang zaman dulu membersihkan gigi sebelum sikat gigi dan pasta gigi modern, teman-teman!
Baca Juga: Knocker Upper, Profesi Unik Membangunkan Orang Sebelum Ada Jam Alarm
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | The Conversation,Huff Post,Library of Congress |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR