Setelah Indonesia merdeka, Pak Sudirman bergabung dalam Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Kala itu, Pak Sudirman berhasil merebut senjata pasukan Jepang dalam pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah.
Karena kepiawaiannya, beliau pun diangkat menjadi panglima TKR dengan pangkat kolonel.
Pertempuran besar yang dipimpin beliau pertama kali adalah pertempuran Palagan Ambarawa, di mana Indonesia menang melawan tentara sekutu (Inggris) dan NICA (Belanda).
Akhirnya, pada 18 Desember 1945, Pak Sudirman dilantik menjadi Jenderal.
Salah satu peristiwa bersejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan Jenderal Sudirman adalah perang gerilya, teman-teman.
Meneladani Sikap Jenderal Sudirman dalam Perang Gerilya
Perang gerilya merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi sebagai respon atas Belanda yang melancarkan Agresi Militer kedua.
Saat itu, Belanda menyerang kota Yogyakarta yang menjadi ibu kota Indonesia.
Tokoh yang menjadi pemimpin perang gerilya ini adalah Jenderal Sudirman.
Setelah melakukan perang gerilya selama berbulan-bulan, puncak perang gerilya itu adalah dilancarkannya Serangan Umum 1 Maret 1949.
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR