Kita melupakan mimpi itu karena kondisi neurokimia yang terjadi di otak ketika fase tidur REM.
Penjelasan lainnnya adalah tidak adanya hormon norepinephrine di bagian otak yang bertanggungjawab atas ingatan, pikiran, bahasa, dan kesadaran.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa kita saat mimpi terjadi di otak, ada aktivitas lain yang lebih fokus dilakukan, sehingga mimpi tidak mudah diingat.
Secara umum, otak kita memang lebih mudah melupakan hal-hal yang kurang pentin dan cenderung mengingat hal yang sering dipikirkan ataupun memiliki kepentingan emosional.
Tapi kadang ada juga mimpi yang sangat indah atau sangat aneh, yang menyita perhatian kita dan meningkatkan aktivitas tertentu di otak. Semakin indah atau semakin aneh, kita cenderung lebih mengingatnya.
Baca Juga: Meski Nyaman, 3 Hal Ini Harus Diperhatikan Jika Sering Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman
-----
Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa, dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Caranya melalui: www.gridstore.id
Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Everyday Health,Live Science,Scientific American |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR